batampos – Petani di Kota Batam mengeluhkan sulitnya mendapat pupuk subsidi. Tahun 2023 kemarin saja misalnya, dari 100 ton pupuk subsidi yang diajukan petani di Batam sepanjang satu tahun, yang tersalurkan hanya sebanyak 20 ton pupuk subsidi
“Pupuk subsidi ini yang jadi kendala kami saat ini. Tidak semua petani kita bisa diakomodir oleh pupuk subsidi ini,” ujar Noor Aziis Kelompok Tani Nelayan Andalan (KINA) Kota Batam usai pengukuhan pengurus KINA Kota Batam periode 2023-2028 di Tibelat Farm Temiang, Kecamatan Sekupang, Senin (6/5).
Menurutnya masih banyak petani di Batam tidak mendapatkan pupuk subsidi sehingga mereka mau tidak mau harus membeli yang non subsidi yang tentunya dengan harga yang berbeda. Sementara itu, kata Noor, hampir 30 hingga 35 persen kebutuhan pertanian di Batam dapat diakomodir petani lokal.
“Ini yang kita sayangkan. Kita ingin berbuat untuk masyarakat Batam namun kami belum diperhatikan. Pupuk subsidi ini misalnya, jadi kebutuhan krusial bagi petani,” ungkap Noor.
Selain masalah pupuk, belum adanya kejelasan lahan pertanian juga menjadi keluhannya petani di Kota Batam saat ini. Apalagi kata Noor, banyak petani yang lahan pertaniannya tergusur lantaran sudah dialokasikan ke pihak perusahaan.
Baca Juga:Â Daya Tampung Sekolah Negeri masih belum Sesuai dengan Jumlah Calon Siswa
“Ini juga yang buat kami sebagai petani menjadi tak nyaman, jika sewaktu-waktu lahan yang kami tanam digusur. Untuk itu kami berharap ada kepastian dari pemerintah, petani jangan digusur tapi bagaimana diberdayakan pemerintah,” harapnya.
Noor menyebutkan, saat ini ada sekitar 80-an kelompok tani, 60 kelompok tani ikan, dan 20 kelompok tani kolam yang berada di bawah KINA di Batam. Mengenai angka ini ia berjanji akan mendata ulang kelompok tani tersebut agar nantinya KINA memiliki data base yang terus di-update setiap bulannya.
“Kita hanya ingin berbuat untuk masyarakat. Lokasi pertanian yang pernah dijanjikan di Subang Mas dulu juga sampai saat ini belum terealisasi dan kita selalu dipinggirkan,” ucap Noor.
Sekretaris KINA Riko berharap dengan kepengurusan yang baru ini ke depan bisa bersinergi antaran KINA dengan pemerintah dan stakeholder terkait lainnya seperti BI dan PLN. Apalagi kata Riko, BI dan PLN cukup konsen ambil bagian dalam dunia pertanian.
“Ini langkah awal kita merangkul semua kelompok tani untuk bersama-sama berkontribusi bagi masyarakat Batam. Harapan kami dengan kepengurusan ini makin menguatkan kelompok tani dan pemerintah,” ucapnya.
Baca Juga:Â Hari Kedua Pembukaan Pendaftaran Calon Independen Pilkada Kota Batam Sepi Peminat
Pengukuhan pengurus KINA Kota Batam periode 2023-2028 dihadiri Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina, Sekda Kota Batam Jefridin dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Batam, Mardani. Dalam sambutannya Marlin menyambut baik atas pengukuhan KINA Batam ini. Pemerintah katanya, berkomitmen untuk terus membantu para petani. Terutama bantuan produktif sebagai penanggulangan dampak inflasi.
Sekda Batam, Jefridin berharap petani dan pemerintah dapat bersinergi dalam memenuhi kebutuhan pertanian di Batam. “Hampir 20 persen kebutuhan di Batam dapat terpenuhi dengan petani di Batam. Alhamdulillah inflasi Batam dapat terkendali bulan ini 0,09 persen, kita terus berkoordinasi dengan pihak terkait terutama petani lokal dalam menjaga inflasi daerah,” ujarnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra