batampos– Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kepri, Widiastadi Nugroho menuding maskapai Citilink tidak profesional dalam melayani penumpang. Hal ini, tidak lepas dari perlakuan yang diterima pihak keluarganya ketika terbang dari Bandara Hang Nadim, Batam menuju Bandara Soekarno Hatta, Rabu (30/8) siang lalu.
“Saya katakan, pelayanan maskapai Citilink tidak profesional, karena seenaknya membuat kebijakan,” ujar Widiastadi Nugroho di Batam, Kamis (31/8)
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, penyebab kekecewaanya itu adalah, pihaknya sudah membeli tiket seat pertama untuk penerbangan cucunya dari Batam ke Jakarta sejak Jumat (27/8) lalu. Disebutkannya, setelah check ini dan mendapatkan pasboarding dengan nomor seat 1F.
“Lantas cucu saya, Radja sudah naik ke lantai 2 yang merupakan ruang tunggu keberangkatan. Namun tidak berselang lama, ada permintaan tukar seat,” jelasnya.
Menurut cucunya itu, adapun permintaan tukar seat tersebut adalah petinggi dari Organisasi Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) yang ingin menggunakan seat 1A sampai 1F. Meskipun berat hati, ia memberikan seat tersebut dan menerima dipindah ke seat 4A.
BACA JUGA: Berlaku Mulai Besok, Waktu Drop Off dan Pick Up Penumpang di Bandara Hang Nadim Maksimal 3 Menit
“Ini namanya sewenang-wenang membuat kebijakan. Jangan hanya karena ada petinggi organisasi, kemudian seenaknya geser ke sana atau ke sini,” cetus Ketua KBPPP Provinsi Kepri ini.
Baginya, ini adalah preseden buruk terhadap pelayanan yang diberikan oleh maskapai citilink. Sehingga terkesan sangat tidak profesional. Apalagi untuk duduk diseat pertama setiap penumpang harus membayar dengan jumlah tertentu diluar biaya tiket.
“Mungkin kalau kalau ada penumpang yang kondisi fisiknya memang sangat membutuhkan, tentu dapat ditolerir. Namun ini tidak berkaitan dengan hal-hal seperti ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kepri, Junaidi mengatakan, ia mendapatkan informasi ini setelah membaca berita di media online. Kemudian, ia juga menyampaikan langsung ke pihak Citilink Batam untuk menelusuri apa yang menjadi persoalan.
“Setiap penumpang tentunya memiliki mendapatkan hak yang sama. Apalagi sama-sama sudah membeli tiket,” ujar Junaidi.
Ia berharap, persoalan ini tidak terulang kembali kedepannya. Selain itu, ia juga meminta Citilink Batam untuk meningkatkan performa dalam melayani masyarakat sebagai pengguna jasa maskapai tersebut. Ia juga sepakat, jika pada kondisi tertentu bisa saja dilakukan permintaan tukar posisi.
“Jangan sampai persoalan seperti ini menjadi preseden buruk bagi pelayanan Citilink. Maka dari itu, peristiwa ini harus menjadi evaluasi,” harapnya.
Ditempat terpisah, Station Manager Citilink Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Syahrum Porkas mengatakan belum bisa memberikan penjelasan terkait masalah ini. Menurutnya, saat ini, ia sedang sedang berkomunikasi dengan team corporate dan komunikasi Citilink Indonesia terkait ini.
“Bagaimana nanti, kami akan sampaikan penjelasan lebih lanjut setelah adanya penjelasan dari pihak Citiink Indonesia,” ujarnya singkat. (*)
reporter: jailani