batampos – Rencana pemerintah untuk menempatkan warga Rempang di rumah susun sewa (Rusunawa) kurang diminati. Masyarakat di sana cenderung mencari kontrakan sendiri ketimbang harus ke rusunawa.
Kepala UPT Rusunawa Pemko Batam Roni memaklumi itu sebab hunian di rusunawa tidak seluas rumah kontrakan. Masyarakat di sana tentunya keberatan jika ke rusun karena barang dan perkakas rumah tangga tak bisa semuanya bisa masuk ke dalam hunian rusunawa.
“Tapi kita tetap siaga, mana tahu ada yang berminat nantinya,” ujar Roni.
Baca Juga:Â Ini Keluarga Pertama yang Pindah dari Sembulang Rempang
Seperti diketahui untuk menampung masyarakat Rempang sebelum tempat relokasi siap dibangun, Pemko Batam menyediakan lima rusunawa di Seibeduk dan Batuaji untuk lokasi penampungan sementara. Lima rusunawa ini mampu menampung diatas seratusan kepala keluarga jika memang berminat. Namun kendalanya hunian ini tidak seluas rumah biasa sehingga masyarakat di sana keberatan.
Beberapa warga kampung tua seperti kampung tua Sembulang Hulu, Pasir Panjang dan Sembulang Tanjung yang bersedia pindah memilih menempati rumah kontrak di wilayah Tembesi yang masuk dalam jalur jalan Trans Barelang.
“Kalau rusunawa susah. Barang banyak tak bisa masuk semua,” ujar ketua LPM Rempang Cate Syamsurizal. (*)
Reporter: Eusebius Sara