batampos – Program dana bergulir Pemerintah Kota (Pemko) Batam untuk tahun 2025 akan tetap memberlakukan syarat yang sama seperti tahun sebelumnya. Kepala UPTD Pengelolaan Dana Bergulir Kota Batam, Zulfahri, menyebutkan bahwa pinjaman ini memerlukan agunan berupa sertifikat bangunan atau properti, dengan bunga flat sebesar 4 persen per tahun dan tenor maksimal 5 tahun.
”Untuk tahun depan, syaratnya masih sama. Baik untuk pelaku usaha mikro maupun koperasi, jangka waktu pinjaman maksimal 5 tahun dengan suku bunga flat 4 persen. Hal ini bertujuan untuk menjaga pengem-balian dana bergulir dan meng-hindari kredit macet,” ujar Zulfahri, Senin (23/12).
Melalui program ini, pelaku usaha mikro dan koperasi di Batam dapat memperoleh pinjaman modal hingga Rp150 juta. Program dana bergulir ini dikelola langsung oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dana Bergulir Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) Batam.
”Kami berharap program ini dapat membantu pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya,” tambahnya.
Zulfahri menjelaskan bahwa agunan berupa sertifikat properti merupakan langkah untuk memastikan keamanan dana bergulir.
”Kami ingin program ini berjalan lancar tanpa adanya kredit macet, sehingga dana tersebut dapat terus digulirkan kepada pelaku usaha lainnya,” katanya.
Pemko Batam berharap, me-lalui dana bergulir ini, UMKM di Batam tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi bagian penting dari ekosistem ekonomi nasional.
“Bagi pelaku usaha mikro atau koperasi yang ingin mengajukan pinjaman dana bergulir, bisa langsung datang ke kantor Dinas KUKM Batam di Sekupang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Kota Batam, Hendri Arulan, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pihaknya terus memberikan pendampingan kepada UMKM melalui berbagai pelatihan. Fokus pendampingan antara lain pada peningkatan kualitas produk dan kemasan, serta pemasaran digital.
“Tercatat ada sekitar 75 ribu UMKM yang telah mendapatkan pembinaan. Banyak di antaranya yang sudah go digital. Digital marketing saat ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk di pasar,” jelas Hendri. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra