Sabtu, 23 November 2024

Pipa dan Jaringan Kabel Menghambat Aliran Air di Drainase Induk

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Drainase yang kerap tersumbat di Batuaji. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos – Instalasi pipa dan jaringan kabel bawah tanah memperburuk kondisi drainase induk yang ada di wilayah Batuaji dan Sagulung. Instalasi pipa dan kabel yang melintasi drainase menghambat aliran air. Material sampah dan tanah yang terbawa arus air menumpuk dan menyumbat saluran drainase.

Drainase induk yang baru saja dilebarkan oleh Pemko Batam di depan Taman Makam Pahlawan Bulan Gebang, Batuaji misalkan kini kembali bermasalah. Sumbatan sampah hingga material tanah memenuhi seluruh jalur drainase. Material tanah mendangkalkan saluran drainase. Sementara sampah yang tersangkut di jaringan pipa dan kabel juga menghambat aliran air. Drainase tidak berfungsi normal, padahal drainase ini dinormalisasi dengan ukuran yang cukup besar dan dalam.


Pantauan di lapangan, sistem saluran drainase yang membentang dari simpang TMP hingga simpang Mitra Mall ini umumnya kembali bermasalah semuanya. Permasalahan ini terjadi pada kolong jembatan yang menutup saluran drainase baik ke ruko, TMP atau rumah sakit umum daerah (RSUD) Embung Fatimah.

Jaringan pipa dan kabel yang mengikuti lokasi jembatan atau gorong-gorong ini umumnya bergelantungan sehingga menjaring material sampah yang terbawa arus. Makin lama tumpukan sampah semakin banyak. Bahkan lokasi sumbatan ini juga kini ditumbuhi semak belukar yang mendangkalkan alur drainase.

Ini jadi sorotan masyarakat penggunaan jalan di sana sebab jika tidak segera diatasi tentu akan berisiko buruk bagi ruas jalan dan pemukiman sekitarnya.

“Masalahnya ada pada pipa dan jaringan kabel itu. Tergantung semua sehingga menjaring sampah. Ini kalau tak dibersihkan akan bermasalah lagi jalan ini dengan banjir, ” kata Sulaiman, warga Bukit Tempayan, Batuaji.

Instalasi jaringan pipa dan kabel yang paling parah terlihat di persimpangan jalan Utama R Suprapto dan TMP Bulan Gebang. Jaringan pipa dan kabel cukup banyak melintang di lokasi gorong-gorong yang menjadi jalur keluar air ke wilayah Sagulung.

Penumpukan sampah dan material tanah yang ditumbuhi semak belukar sudah mendekati setengah kedalam drainase. Aliran air tak lagi normal sehingga terjadi genangan di mulut gorong-gorong.

Kondisi seperti ini juga terpantau di sejumlah drainase induk lainnya seperti di depan kawasan SP Plaza, sepanjang drainase induk Jembatan Nato, kecamatan Sagulung dan beberapa titik drainase induk pinggir jalan di jalan Brigjen Katamso.

Menanggapi ini Kadis Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam Suhar mengaku akan segera turun lakukan perawatan. Kabel dan jaringan pipa yang menghambat aliran air akan ditertibkan.

“Akan kita bereskan itu. Nanti ada program perawatan. Itu menang sudah dilebarkan dan butuh perawatan rutin, ” kata Suhar. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Baca Juga

Update