batampos – Salah satu jenis pohon langka di Indonesia ditanam di Daerah Tangkapan Air (DTA) di area Dam Sei Ladi. Pohon langka tersebut yakni Dipterocarpacae. Tanaman ini diserahkan oleh tamu Badan Pengusahaan (BP) Batam yang berasal dari Jepang.
Mereka yakni Shigehiro Taniguchi, Advisor Higashiyama Botanical Garden, Akihiko Nagata, Chairman of Toyoake Kaki Co.Ltd; dan Shuici Kakizawa, Former Local Civil Servant.
Mereka menyatakan Hutan Kota Sei Ladi merupakan kualitas hutan dipteron terbaik di Kota Batam.
“ini tempat yang sangat-sangat baik, kami tentu berniat ingin kembali ke Batam dan menanam pohon lagi,” kata Akihiko Nagata.
Baca Juga: Atlet Panahan BP Batam Menyabet Medali Emas di Kejuaraan Shah Alam Open 2022
Asisten Manager Sub Divisi DTA, Waduk dan Bendungan, May Robi Firnanda, mengatakan, penyerahan bibit pohon ini merupakan upaya Jepang melestarikan keberlangsungan suku Dipterocarpacae, sekaligus upaya konservasi BP Batam dalam penyehatan DTA di Kawasan Hutan Lindung di Batam.
“Karena di lahan mereka sudah tidak memadai atau terbatas, maka mereka memutuskan untuk memberikan bibit pohon ini ke Batam, Indonesia. Tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan endemik asli Indonesia. Namun sudah langka di negara kita. Dan kami berusaha menjadi pionir untuk dapat membudidayakan kembali di Hutan Sei Ladi,” kata Robi.
Roby menuturkan, dipilihnya Hutan Sei Ladi karena keberadaan Hutan Kota Sei Ladi yang secara nilai merupakan kualitas hutan diptero terbaik di Batam.
Saat disinggung mengenai manfaat keberadaan pohon ini di Hutan Kota Sei Ladi bagi lingkungan DTA, May Robi, mengatakan, bahwa pohon Diptero akan membuat DTA (Daerah Tangkapan Air) akan jadi hutan sehat.
Baca Juga: Kepala BP Batam Ajak Pemuda Dukung Perkembangan Daerah
Saat dikonservasi secara baik dengan ahlinya, maka pengembangan spesies pohon ini diyakini akan membawa dapak positif bagi Batam.
“Ketika ini sudah terbentang dan ternilai secara konservasi hutan, pengaruhnya sedimentasi (pengendapan) air waduk dapat diatasi secara alami. Kualitas airnya menjadi baik dan siap minum,” jelasnya.
Sementara itu ditemui di lain kesempatan, Kepala BP Batam Muhammad Rudi, mengatakan, waduk tampungan air hujan di Batam sangat penting dan krusial bagi kelangsungan kehidupan masyarakat.
Baca Juga: BP Batam Tanam 151 Pohon di Duriangkang
“Kita tahu waduk sangatlah penting keberadaanya, maka upaya penyehatan DTA waduk ini harus diupayakan. Tim saya yang punya pengalaman 20 tahun menangani DTA, mencoba upaya kerja sama dengan Jepang yang ahli di bidang botanical serta membawa perusahaan mereka juga,” tutur Rudi.
Air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Batam berada pada tiap-tiap waduk yang dibangun BP Batam. Untuk itu dirinya mendukung langkah-langkah preventif yang dilakukan timnya untuk menjaga kualitas dan kuantitas air waduk.
Dipterocarpaceae merupakan sekelompok tumbuhan pantropis yang anggota-anggotanya banyak dimanfaatkan dalam bidang perkayuan. Suku ini praktis semuanya berupa pohon, yang biasanya sangat besar, dengan ketinggian dapat mencapai 70-85m.(*)