batampos – Polda Kepri bersama Forkopimda menggelar apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Mantap Praja Seligi 2024 untuk mengamankan Pilkada serentak di Kepri. Apel tersebut berlangsung di Dataran Engku Puteri, Batamkota, dihadiri oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Walikota dan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi
“Hari ini kita baru selesai melaksanakan apel kesiapan dalam rangka pengamanan Pilkada serentak 2024 di Provinsi Kepri untuk pemilihan gubernur dan wali kota serta bupati, tahapannya besok, mulai 27 Agustus,” kata Kapolda Kepri Irjen Pol Yan Fitri Halimansyah, Senin (26/8).
Yan menyebut operasi ini bakal berlangsung selama 112 hari, adapun langkah yang diambil dalam memastikan keamanan Pilkada tentunya sudah matang dilakukan sebab berkaca pada momen Pemilu presiden dan wakil presiden serta calon legislatif beberapa waktu lalu telah dilakukan.
“Tentunya kami selalu dalam posisi siap pasca pemilu silam karena selesai nya baru saja kemarin dan pastinya kesiapan pasukan masih siap melaksanakan pengamanan Pilkada serentak,” ujarnya.
Tahapan dimulai 27 Agustus ini dan kesiapan 6 ribu personel lebih yang terbagi 3 ribu personel mengamankan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan didukung 600an personel dari TNI dan stakeholder terkait.
“Dengan jumlah personel tersebut tentu bakal dioptimalkan dalam proses pengamanan tahapan dan penyelenggara Pilkada mendatang,” sebutnya.
Lanjutnya, masyarakat di wilayah Kepri dinilai sudah cukup dewasa dalam menyikapi kegiatan yang berkaitan dengan Pilkada, sistem di lingkungan masyarakat nya sudah berjalan baik.
Tidak hanya itu, Kapolda Kepri menekankan dalam perkembangan media sosial saat ini, pihaknya terus memonitor untuk hal yang berkaitan dengan ujaran kebencian ataupun memosting segala sesuatu yang dapat memicu keributan dalam penyelengaraan Pilkada.
“Memonitor perkembangan sosial media yang berhubungan dengan ujaran kebencian dan memosting segala sesuatu yang tidak layak tentunya membutuhkan peran dari pihak cyber crime untuk menindak lanjuti nya apabila ditemukan suatu postingan yang menimbulkan keributan,” ujarnya.
Ketua Bawaslu Kepri, Zulhadril menambahkan bahwa kerawanan dalam pilkada Batam tidak menunjukkan perubahan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Beberapa isu yang perlu diwaspadai meliputi praktik politik uang, ujaran kebencian, berita hoax, kampanye hitam, dan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Kami mengajak semua lapisan masyarakat dan stakeholder untuk saling mendukung dalam mengawasi dan mencegah pelanggaran. Kami optimis dengan semangat dan kekuatan yang ada serta dukungan masyarakat dan sinergitas TNI dan Polri, Pilkada serentak dapat berjalan dengan baik,” tutupnya. (*)
Reporter: Aziz Maulana