Sabtu, 4 Januari 2025

Polemik Penolakan terhadap Tim Amsakar saat Mengambil Formulir Cakada

Berita Terkait

spot_img
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad . Foto: Yulitavia/ Batam Pos

batampos – Penolakan Tim Amsakar yang hendak mengambil formulir pendaftaran bakal calon (bacalon) kepala daerah untuk pilwako Batam oleh Tim Penjaringan Cakada Partai NasDem, Jumat (10/5) lalu, menuai polemik. Berita penolakan ini terus bergulir di masyarakat dan menimbulkan beragam persepsi.

Melihat kondisi itu, Sekretaris Dewan Pakar DPW Partai NasDem Provinsi Kepri, Syamsul Paloh, angkat bicara. Ia menilai narasi ”penolakan” terhadap Tim Amsakar yang ramai beredar perlu diluruskan agar tidak menjadi bola liar yang menimbulkan persepsi negatif pada NasDem.


”Yang datang itu kan orang yang mengaku Tim Amsakar. Wajar kalau tim penjaringan menanyakan ke mereka itu siapa, ada tidak surat kuasa atau mandat yang menunjukkan bahwa mereka benar-benar tim Amsakar, SOP kan begitu,” ujar Paloh, Sabtu (11/5).

Fakta di lapangan yang sebenarnya, lanjut Paloh, saat dimintai bukti tertulis seperti surat mandat ataupun surat kuasa dari Amsakar, tim tersebut tak bisa menunjukkan bukti apapun, sehingga tim penjaringan cakada NasDem tak memberikan formulir pendaftaran yang diminta.

”Saya sudah konformasi ke Tim Penjaringan, mereka bukan menolak, tapi orang yang mengaku tim Amsakar tak bisa membuktikan kalau mereka benar-benar utusan Amsakar,” ujar Paloh, lagi.

Ia juga menegaskan, seyogyanya, Amsakar yang masih berstatus sebagai ketua DPD Partai NasDem Batam, datang langsung mengambil formulir pendaftaran tersebut.

”Etika politinya begitu. Ini pilkada, bukan kaleng-kaleng,” tegas Paloh.

Meskipun, lanjut Paloh, beredar surat pengunduran diri Amsakar dari ketua DPD NasDem Kota Batam dan kader NasDem, namun pihaknya tetap menganggap Amsakar sebagai kader dan ketua, sebab hingga saat ini belum ada keputusan apapun dari DPP NasDem terkait status pengunduran itu.

Ia berharapa narasi ”penolakan” ini harus dihentikan karena bisa berkembang seolah-olah Partai NasDem menolak kader internalnya yang juga Ketua DPD Partai NasDem Batam, Amsakar Achmad, mendaftar sebagai bacalon walikota Batam di Partai NasDem.

Melihat respon Sekretaris Dewan Pakar DPW Partai NasDem Provinsi Kepri, Syamsul Paloh, terhadap polemik penolakan timnya, ketua DPD Partai NasDem Kota Batam, Amsakar Achmad, juga angkat bicara.

Ia menjelaskan perihal yang mewajibkan kader internal partai untuk mengambil formulir sendiri. Menurutnya, hal itu tidak harus dibesar-besarkan.

Sebagai kader partai, ia tetap ingin mendaftar melalui Partai NasDem. Namun jika memang ada hal khusus yang diberikan untuk dia, Amsakar mengakui akan kembali memikirkan dalam satu atau dua hari ini.

”Apakah saya akan daftar di tanggal 13 Mei mendatang. Itu adalah opsional. Kalau pun saya datang, saya tidak perlu ada perlakuan khusus, dan tidak usah ramai-ramai juga. Agar suasana keakraban yang diinginkan bisa terwujud,” ungkap Amsakar saat dijumpai Batam Pos di kediamannya di KDA, Batamcenter, Sabtu (11/5).

Namun, jika ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan, kemungkinan ia berhalangan hadir di tanggal yang sudah ditentukan tersebut. Pada dasarnya Amsakar hanya ingin menjaga kondusifitas menjelang Pilkada berlangsung

”Tim sudah melapor kepada saya akan hal ini. Alasan mereka tidak diberikan formulir karena harus saya sendiri yang datang, sebab saya merupakan ketua dan keder Partai NasDem di Batam,” ujarnya.

Ia mengajak kepada seluruh warga Batam atau relawan, simpatisan atau pendukung untuk mementingkan menjaga kondusifitas di Batam.

”Saya bukan orang yang memiliki power. Sebenarnya untuk menggulingkan saya gampang saja bagi mereka yang ingin. Makanya saya tidak mau ribut-ribut,” ungkapnya.

Amsakar berharap polemik internal ini bisa disikapi dengan bijak. Ia tidak pernah menyinggung atau mengomentari orang lain. Dalam setiap pertemuan juga tidak membahas internal partai dan lainnya.

Mengenai surat pengunduran diri yang beredar, Amsakar enggan menanggapi hal tersebut. Pihaknya tetap tegak lurus dengan DPP Partai NasDem.

”Itu biar DPP yang menjawab. Agar semua jelas, dan lebih valid tentunya. Saya tak bisa berkomentar soal itu,” sebutnya.

Amsakar melanjutkan komentar terkait polemik penolakan timnya.

”Saya tidak mau menyinggung tepian kain orang. Maka dari itu saya diam dan tunggu kebijakan DPP soal karir politik saya. Jika memang nasib saya bersama NasDem selesai, tentu saya harus siap dengan plan B,” terangnya.

Menyinggung soal komunikasi di internal partai termasuk DPP Partai NasDem, Amsakar menyampaikan berjalan seperti biasa. Ia mendapat dukungan untuk terus melanjutkan karir politiknya.

”Saya sudah sampaikan dan pusat meminta saya untuk tetap berjalan pada relnya. Untuk keputusan soal Bacalon kepala daerah akan segera diputuskan,” tutupnya.

Terkait adanya opsi mendaftar di Partai lain, Amsakar menyampaikan hal itu bisa saja terjadi. Buktinya ia sudah mengambil formulir di Partai PKN, Partai Hanura, Partai PAN, terakhir itu Partai NasDem, namun karena mekanisme yang mereka keluarkan, tim terpaksa kembali tanpa membawa formulir pendaftaran.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tim Penjaringan Bakal Calon DPD Partai NasDem Kota Batam menolak Tim Amsakar Achmad yang ingin mengambil formulir bakal calon kepala daerah, Jumat (10/5).

Ketua Tim Penjaringan Kepala Daerah Untuk Kota Batam, Suhadi menjelaskan, untuk pengambilan formulir pendaftaran bakal calon harus dilakukan langsung oleh Ketua DPD Partai NasDem Kota Batam, Amsakar Achmad.

”Kami menghormati kedatangan tim untuk mengambil formulir pendaftaran bacalon. Namun mohon maaf belum bisa kami berikan,” kata Suhadi.

Suhadi menjelaskan mekanisme pendaftaran Bacalon di Partai NasDem untuk kader internal harus mengambil sendiri formulir, dan nanti akan diserahkan langsung oleh Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Kepri, Muhammad Rudi.

”Karena kader internal kami ini akan maju di Pilwako. Kami sangat menghormati beliau, dan kami ingin beliau yang ambil formulir. Karena bukan saja soal pengambilan, akan ada percakapan antara Ketua DPW Partai NasDem dan Amsakar. Karena itu, kami minta maaf belum bisa memberikan formulir pendaftarannya,” ujarnya.

Suhadi pun meminta kepada tim untuk menyampaikan hal itu kepada Amsakar, agar bisa datang langsung Senin 13 Mei mendatang.

”Pendaftaran ditutup tanggal 11, namun kami memberikan perlakuan khusus kepada Pak Am. Karena beliau juga merupakan keluarga besar dari NasDem,” terang Suhadi.
Ketua Tim Amsakar Achmad, M. Nur menyampaikan kekecewaan atas tidak diberikannya formulir pendaftaran.

“Ini kan hanya mengambil formulir saja, tapi kami menghormati jika memang itu menjadi kebijakan partai. Walaupun kami yakin ini bukan lah sulit,” kata dia.

Mengenai pendaftaran di tanggal 13 Mei mendatang, menurutnya itu merupakan kebijakan partai. Meskipun waktu pendaftaran resmi berakhir di 11 Mei 2024.

”Besok kan sudah closed. Tapi tadi mereka jelaskan mau kasih waktu khusus bagi Pak Amsakar. Ini akan kami sampaikan kepada Pak Am,” tutupnya. (*)

 

Reporter : YULITAVIA
Editor : MUHAMMAD NUR

spot_img

Update