batampos – Polemik tak kunjung usai diantara taksi online dan taksi pangkalan di Bandara Hang Nadim Batam. Kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan soal titik jemput penumpang, sehingga berimbas pada kenyamanan pengguna jasa.
Humas Komunitas Andalan Driver Online (Komando) Batam, Ade Zaenal Suryadi, menegaskan perjuangan mereka untuk menjadikan area bandara sebagai green zone.
“Tak semua pengguna taksi online mampu berjalan kaki sampai ke luar bundaran bandara untuk mendapatkan layanan kami,” jelas Zaenal, Kamis (4/7).
Baca Juga: Pipa Bocor di Nagoya, 1.300 Pelanggan Terdampak Mati Air
Blokade yang dilakukan Komando merupakan respon atas ketiadaan solusi dari PT BIB selaku pengelola bandara terkait titik jemput taksi online.
“Persoalan ini menyangkut bisnis dan keuntungan pihak mana yang diutamakan. Kami hanya ingin mengikuti aturan,” jelasnya.
Zaenal juga menyoroti perbedaan harga yang signifikan antara titik jemput Grab Poin di area parkir bawah dan area atas dekat pintu keluar kedatangan. Menurutnya, hal ini menguntungkan pihak tertentu.
Permasalahan ini berlarut-larut dan belum ada titik terang. Pengguna jasa taksi online dan taksi pangkalan diimbau untuk bersabar dan mencari solusi alternatif.
Baca Juga: Kunjungan Wisman ke Batam Naik 26,4 Persen, Ini 5 Negara Penyumbang Turis Terbanyak
Terpisah, pengelola bandara Hang Nadim, PT BIB melalui Communication and Stake Holder Relation PT BIB, M Badrudin menyebutkan pihaknya selalu memberikan peluang usaha sesuai ketentuan yang telah disepakati .
“Pada dasarnya, BIB sebagai pengelola Bandara memberikan peluang usaha yang sesuai ketentuan sehingga mengajak para pihak untuk membangun iklim usaha yang sejuk sehingga bersama-sama dapat membangun bersama,” tutupnya. (*)
Reporter: Azis Maulana