batampos – Ditpolairud Polda Kepri masih menyelidiki peristiwa tenggelammnya kapal kayu boat pancung yang diduga membawa Pekerja Migran Indonesia Indonesia (PMI) dan tenggelam di perairan Kabil, Nongsa, Kota Batam.
Kapal tersebut diperkirakan akan bertolak ke Malaysia dari pesisir Pulau Batam pada Senin (14/11/2022) malam.
“Saat ini masih kami dalami apakah kapal tersebut mengangkut PMI ilegal atau bukan. Tapi sementara ini ada dua orang korban yakni satu selamat atas nama Zuraida (45). Dan satu korban perempuan telah meninggal dunia. Saat ini korban selamat dirawat di RS Bhayangkara,” ujar Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Kepri, AKBP Sudarsono, Selasa (15/11/2022).
Baca Juga:Â Pastikan Jenis Covid-19, RSUD Batam Kirim Sampel Pasien ke BTKLPP
Korban kata dia, masih dalam kondisi lemah pasca kejadian itu.
“Pengakuan sementara korban sebelum naik kapal boat pancung melewati daerah hutan dan menuruni bukit,” ujarnya.
Korban menceritakan bahwa dia berangkat dari Aceh menggunakan jalan darat dan naik kapal melalui pelabuhan Dumai.
Baca Juga:Â Pembahasan UMP Kepri Hari Ini, Rudi: Setelah UMP Langsung Bahas UMK Batam
“Saat tiba di pelabuhan Sekupang melakukan perjalanan kurang lebih satu jam ke tempat pemberangkatan,” tambahnya.
Saat ini dari pihaknya juga belum bisa meminta keterangan lengkap dari korban, karena kondisi kesehatan yang belum stabil.
Baca Juga:Â Kasus Prostitusi Anak di Batam, Korban Dipaksa Berkencan saat Haid
“Kasus ini masih kami selidiki. Pengakuan korban mau berangkat ke Malaysia. Didalam boat pancung itu keterangan korban ada tujuh orang. Satu orang tekong dan satu ABK sedangkan sisanya penumpang. Masih kami dalami Keterangan yang ada,” ujarnya.(*)
Reporter: Azis Maulana
