batampos – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kepri mendalami keterlibatan oknum petinggi bank dalam aksi ilegal akses atau pencurian data rekening nasabah. Pencurian data tersebut mengakibatkan para nasabah dirugikan lebih dari Rp 25 miliar yang melibatkan dua bank berbeda. Polisi mengamankan empat pelaku dan kini tengah melacak aset pelaku.
ā€¯Masih didalami lebih lanjut keterlibatan petinggi bank dalam aksi pencurian data milik nasabah. Kami juga sedang melacak aset-aset pelaku, sampai saat ini belum ada laporan tambahan dari korban,ā€¯ ujar Wadir Reskrimsus Polda Kepri, AKBP Ade Kuncoro, Senin (13/11).
Terungkapnya kasus ini bermula pada Agustus 2023 lalu saat tiga oknum karyawan salah satu bank di Batam melakukan perubahan data nasabah berupa alamat email dan nomor telepon.
ā€¯Mereka melakukan sejumlah transaksi pergeseran dana dan mengambil uang nasabah sebanyakĀ Rp 12,4 miliar. Padahal nasabah bank tersebut tidak melakukan transaksi apapun,ā€¯ ujarnya.
Kemudian tindak pidana yang sama juga terjadi di salah satu bank lainnya di Kota Batam. Kejadian pada Juni 2023 salah satu bank kantor pusat, melakukan audit ke salah satu bank wilayah Kepri.
Dari audit ini diketahui ada karyawan bank yang bernisial MMT membuat akun email pribadi yang seolah-olah email tersebut adalah milik nasabah.
ā€¯Kemudian dibuatkan akun internet banking milik nasabah tanpa persetujuan nasabah tersebut,ā€¯ jelasnya.
Adapun perbuatan tersebut sudah dilakukan pelaku sejak 2021 hingga 2023 dan telah membuat akun internet banking sebanyak tiga nomor rekening.
Dari tiga nomor rekening tersebut, MMT telah melakukan transaksi pendebetan secara berulang-ulang dengan total kurang lebih sejumlah Rp 13,2 miliar.
Atas peristiwa itu, Ditreskrimsus Polda Kepri mengimbau masyarakat nasabah atau masyarakat agar melapor kejadian itu ke pihak bank.
ā€¯Nasabah silahkan cek, jika ada transaksi yang mencurigakan atau tidak diketahui koordinasi dengan pihak bank. Nantinya bank akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengungkapan,ā€¯ ujarnya.
Nasabah atau masyarakat bisa melakukan beberapa langkah antisipasi.
ā€¯Nasabah harap membuat atau mendaftarkan m-banking atau SMS banking. Itu tujuannya untuk mendeteksi tran-saksi yang dilakukan atau dicurigai,ā€¯ ujarnya.
Nasabah bank juga diminta agar tidak memberikan data pribadi kepada siapapun. Hal itu untuk mengantisipasi kejadian serupa.
ā€¯Tidak memberikan data pribadi kepada costumer service atau petugas bank. Di bank biasa ada SOP terkait itu,ā€¯ ujarnya.
Para nasabah diminta agar melakukan pergantian nomor pin baik ATM ataupun m-banking secara berkala.
ā€¯Harap pergantian Pin ATM maupun aplikasi mobile perbankan secara berkala,ā€¯ ujarnya. (*)