batampos – Seorang penambang pasir, Yuhendri, tewas tertimpa material pasir saat melakukan penambangan di Kampung Jabi, Nongsa, Selasa (17/10) malam. Jenazah korban sudah dimakamkan oleh keluarganya di Kampung Mangga, Batubesar, Nongsa.
Kapolsek Nongsa, Kompol Restia Octane Guchy, membenarkan insiden tersebut. Saat ini, Polsek Nongsa tengah menyelidiki kasus tersebut.
”Korban tertimbun pasir di lokasi galian pasir di (Kampung) Jabi. Jenazah sudah diambil keluarga, dan sedang kami dalami kejadian ini,” ujar Guchy, kemarin.
Informasi yang dihimpun Batam Pos, kematian korban diduga cukup tragis dan memilukan hati keluarga. Bagaimana tidak, korban yang tewas tertimbun reruntuhan pasir saat penyedotan di bukit tambang pasir, diinformasikan tidak sempat dilarikan ke rumah sakit.
Diduga, penanggung jawab tambang tidak segera menolong korban di lokasi kejadian hingga sore hari. Padahal, korban tertimbun pasir di siang hari. Kejadian ini juga tidak segera dilaporkan ke polisi. Malahan, pihak kepolisian baru mendapat laporan di sore hari saat jenazah korban sudah diantar ke rumah duka.
”Miris sekali kejadian ini. Korban (diduga) dibiarkan begitu saja di lokasi tambang sampai sore,” ujar Ashar, warga Nongsa.
Santi, istri korban, juga terpukul dengan kejadian ini. Sebab, kronologi kejadian kematian sang suami terkesan ditutupi pihak penanggung jawab. Hingga suaminya dimakamkan, tak ada itikad baik atau tanggung jawab dari pihak pengelolah lokasi tambang.
”Saat kejadian, tak ada informasi atau pemberitahuan. Ambulans yang membawa jenazah ke rumah duka juga tak pakai sirene,” ujar Agus, warga lainnya. (*)