batampos – Polsek Batuaji mendalami beredarnya video bullying yang terjadi di wilayah Perumahan Genta I, Kelurahan Buliang, Batuaji. Korban dan pelaku bully adalah sesama bocah lelaki.
Dalam video berdurasi 56 detik ini terlihat dua orang bocah usia sekitar delapan atau sembilan tahun berkelahi yang berakhir dengan pemukulan dan tendangan kepada seorang bocah yang badannya lebih kecil. Perekam video dengan suara seorang bocah lelaki juga turut meramaikan perkelahian itu dengan tarikan, yang menginstruksikan bocah yang badannya lebih tinggi untuk terus menghajar bocah lawan tak berbaju.
“Gas kepalanya bang, pecahkan mulutnya,” teriak bocah yang melakukan rekaman video.
Baca Juga:Â Mantan Sekwan dan Bendahara Tersangka, Uang Digunakan Membayar Hutang
Kanit Reskrim Polsek Batuaji Iptu Muhammad Ridho Lubis mengaku, sudah mengetahui kejadian itu dan pihaknya langsung menelusuri para bocah yang ada dalam video bullyan tersebut.
“Iya semalam itu. Ini lagi kami telusuri,” ujar Muhammad Ridho.
Penelusuran ini sebagai tanggapan atas beredarnya video bullyan. Orangtua dari para bocah ini akan dipanggil untuk diminta keterangan.
“Bhabinkamtibmas lagi di lapangan nanti kita sampaikan kalau sudah panggil orangtua para bocah tersebut,” kata Ridho.
Baca Juga:Â Terbukti Cabuli Balita, Kakek Tua Divonis 12 Tahun
Sementara Wn, ibu bocah paling kecil yang mendapat pukulan dan tendangan di bagian dada yang berhasil dihubungi Batam Pos, membenarkan kalau bocah lelaki tak berbaju yang jadi korban pukulan dan tendangan di bagian dada dan perut adalah putra keduanya.
“Iya itu anak saya. Yang memukul dan merekam itu anak-anak di sini juga. Satu perumahan kami cuman beda blok,” ujar Wn yang mengaku tinggal di Genta I Batuaji.
Kejadian dalam video itu terjadi saat anaknya bermain di lapangan perumahan pada Rabu (26/6) sore.
“Sampai sekarang masih sakit anak saya. Sakit di perut dan dadanya,” kata Wn.
Usai kejadian, kata Wn, dia dan suaminya langsung mendatangi rumah orangtua bocah yang menganiaya anaknya. Namun hingga siang kemarin belum ada titik temu untuk menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan.
“Niat kami ke rumah mereka untuk kasih tahu masalah ini. Anak saya sakit di bagian dada dan perut hingga sekarang. Cuman sampai siang ini belum ada kesepahaman. Masing-masing mempertahankan argumennya. Saya sudah pusing jadi tak bisa mikir lagi,” Wn.
Baca Juga: 2 Terdakwa Penyelundupan Mikol Satu Kontainer Disidang
Sejumlah warga yang mendapat kiriman video tersebut menyayangkan kejadian ini dan berharap agar ini selesaikan secara kekeluargaan oleh kedua bela pihak melalui mediasi polisi. Kejadian seperti ini perlu telusuri polisi sebagai ajang edukasi kepada anak-anak untuk tidak lagi saling bully atau menganiaya.
“Dipanggil kemudian dinasehati kalau seperti itu tak baik. Kalau diam saja ya nanti terulang lagi dengan korban atau pelaku yang berbeda. Masalah bully ini masih sering terjadi perlu perhatian semua pihak ini,” ujar Markus, warga Batuaji. (*)
Reporter: Eusebius Sara