Kamis, 19 September 2024
spot_img

Posyandu Batam Terintegrasi dengan Layanan Primer, Bisa Skrining Penyakit Tidak Menular

Berita Terkait

spot_img
Pekan Imunisasi Polio 4 F Cecep Mulyana scaled e1722251882933
Petugas memberikan vaksin polio kepada anak warga perumahan Cendana di Posyandu Cendana. Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia. Saat ini, dengan adanya kebijakan baru dari Kementerian Kesehatan melalui program Integrasi Layanan Primer, Posyandu di Kota Batam telah mengalami perubahan signifikan.

Transformasi ini bertujuan untuk memperluas cakupan pelayanan kesehatan yang lebih menyeluruh, tak hanya terbatas pada ibu hamil dan balita, tetapi mencakup seluruh siklus hidup masyarakat, mulai dari anak-anak hingga lansia.



Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam melalui Kesmas Dinas Kesehatan Batam Drg. Purnama Agustine Siahaan, M.Kes, menjelaskan bahwa transformasi ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pelayanan, termasuk deteksi dini penyakit tidak menular melalui skrining kesehatan di Posyandu.

Baca Juga: Walikota Batam Imbau Kewaspadaan di Tengah Cuaca Ekstrem

Menurutnya, saat ini, terdapat 570 Posyandu yang sudah terintegrasi dengan Puskesmas, memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan layanan dasar seperti skrining penyakit tidak menular, termasuk tes IVA untuk deteksi dini kanker serviks.

“Kebijakan ini merupakan bagian dari transformasi pelayanan kesehatan di tingkat primer. Posyandu kini tidak hanya memberikan pelayanan bagi ibu hamil, anak, dan balita, tetapi juga berfungsi sebagai sarana skrining kesehatan untuk seluruh usia. Masyarakat kini dapat memanfaatkan layanan ini untuk pemeriksaan kesehatan dasar,” ujar Purnama saat ditemui di Puskesmas Sekupang.

Ditambahkannya, Posyandu telah menjadi wadah penting bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar yang sebelumnya hanya ada di Puskesmas. Dengan adanya integrasi layanan ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan imunisasi dan layanan kesehatan anak, tetapi juga bisa menjalani pemeriksaan kesehatan umum seperti tekanan darah, kadar gula, dan deteksi dini penyakit menular maupun tidak menular.

Salah satu kunci keberhasilan program integrasi ini adalah peran aktif kader Posyandu dan dukungan masyarakat sekitar. Para kader tidak hanya bertugas membantu dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu, tetapi juga menjadi ujung tombak dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Edukasi ini meliputi pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan manfaat dari deteksi dini.

“Kami terus mengedukasi para kader agar mampu memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat tentang pentingnya skrining kesehatan. Kader diharapkan bisa lebih aktif mengajak warga untuk datang ke Posyandu dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia,” tambah Purnama.

Baca Juga: BP Batam Upayakan Optimalisasi Distribusi Air di Perumahan Putra Jaya

Selain kader, peran perangkat kelurahan, RW, dan unsur lainnya juga sangat penting dalam mendukung pelaksanaan program ini. Dengan adanya pertemuan lintas sektor yang melibatkan semua pihak, diharapkan kerjasama dapat terjalin dengan lebih baik untuk mendukung kesehatan masyarakat.

Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu juga terus melakukan koordinasi lintas instansi untuk memastikan program ini berjalan lancar. Pokjanal sendiri bertugas melakukan pembinaan penyelenggaraan dan pengelolaan Posyandu agar dapat berfungsi optimal sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Tujuan dari integrasi layanan primer di Posyandu adalah untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke Puskesmas atau rumah sakit hanya untuk mendapatkan layanan skrining dasar. Program ini juga diharapkan dapat mengurangi beban fasilitas kesehatan yang lebih tinggi dengan mendorong pencegahan melalui deteksi dini.

“Dengan adanya integrasi ini, layanan kesehatan kini lebih mudah diakses. Masyarakat tidak perlu merasa khawatir lagi akan keterbatasan akses karena Posyandu telah menjadi bagian penting dari layanan kesehatan primer,” terang Purnama.(*)

 

 

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img
spot_img

Update