batampos – Pembangunan properti untuk kalangan menengah atas mulai menggeliat di Kota Batam. Ketua DPD REI Batam, Robinson Tan, mengungkapkan bahwa hal ini menciptakan potensi untuk menjual properti kepada warga negara asing (WNA).
“Namun, menurut informasi yang ada, penjualan meningkat. Untuk rincian jumlah persentasenya, kami belum memiliki data yang akurat,” kata Robinson, Senin (30/9).
Ia mencontohkan salah satu properti yang saat ini tengah dibangun, yaitu Opus Bay di Marina, Sekupang, di mana hampir 80 persen pembelinya adalah WNA.
Robinson menyebutkan bah-wa data pembelian tersebut tidak tercatat secara rinci.
Ia juga mengatakan bahwa pembelian properti oleh WNA menggunakan metode cash bertahap, yang sulit untuk dimonitor. Ditambah lagi, mayoritas WNA melakukan pembelian properti menggunakan metode cash keras.
“Ada masing-masing pe-ngembang yang tidak terbuka dengan datanya, tetapi kami terus berupaya untuk mendata pertumbuhan properti secara keseluruhan,” ujarnya.
Lokasi yang paling diminati oleh para investor asing antara lain Nongsa, Sekupang, dan Bengkong. “Kawasan seperti Nuvasa, Opus Bay, dan Pantai Indah Mutiara Golden Prawn menjadi pilihan utama para pembeli WNA,” tambahnya.
Menurutnya, Batam yang secara strategis dekat dengan Singapura dan Malaysia menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor asing untuk memiliki properti sebagai ‘rumah kedua’. Dengan dukungan regulasi yang jelas, REI Batam berkomitmen untuk memaksimalkan potensi pasar ini.
Peningkatan minat WNA dalam berinvestasi di Batam tidak hanya memberikan dorongan pada ekonomi lokal, tetapi juga mendukung pertumbuhan sektor properti di Kota Batam.
”Responsnya sangat bagus, dan ini merupakan peluang besar untuk pasar properti Batam,” tutupnya. (*)
Reporter : Azis Maulana