batampos – Anggota Komisi IV DPRD Batam, Muhammad Mustofa menyoroti sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Kejuruan (SMK) di Batam.
Keluhan wali murid terus berdatangan mengingat setiap sekolah memiliki daya tampung yang tak sebanding dengan jumlah pendaftar.
“Wali murid bingung dengan zonasi yang jauh dan ingin anaknya masuk sekolah terdekat, padahal daya tampungnya tidak memadai,” kata Mustofa, Jumat (28/6).
Mustofa mengungkapkan harapannya agar semua murid bisa diterima dan tidak ada yang ditolak.
Baca Juga:Â Tak Lolos PPDB Sekolah Negeri, Calon Siswa Berharap Diakomodir dalam Kuota Tambahan
“Kami sarankan untuk diterima saja semuanya, tidak ada yang ditolak,” jelasnya.
Untuk SMK, ia menyarankan agar murid yang diterima di jurusan yang tidak diminati dapat dipindahkan ke jurusan yang diminati setelah daftar ulang.
“Kami arahkan untuk diterima dahulu untuk daftar ulang, nanti berjalan waktu sebelum masuk tahun pelajaran apakah memungkinkan kedepannya bisa di bahas secara internal sekolah,” terangnya.
Pihaknya mengingatkan ke seluruh orang tua yang mendaftar untuk daya tampung dan rombel tidak memadai. Tentu kalau pun nantinya tidak diterima diharapkan kepada wali murid tidak usah gelisah.
Baca Juga:Â Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor Capai Rp 644 Miliar, DPRD Kepri Dorong Perjanjian Konsumen-Dealer
“Nanti apakah solusi untuk sekolah swasta, karena statemen dari Pemprov Kepri kan ada ada SPP gratis mulai bulan Juli tahun ajaran 2024-2025 sehingga banyak masyarkat berbondong mendaftar ke negeri,” kata dia.
Bagi siswa yang tidak tertampung dilihat kondisi kedepan, apakah memungkinkan untuk menggunakan jadwal siang (shift). Sebab dari perhitungan dan rapat koordinasi dengan Dinas Pendidikan itu dinilai cukup.
“Karena perhitungan kami ruang kelas cukup, setelah kami rapat koordinasi dengan dinas pendidikan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Azis Maulana