batampos – Proses penerimaan peserta didik baru tingkat SMA dan SMK masih berjalan alot. Masih banyak peserta yang mendaftar sepanjang akhir pekan kemarin. Sistem pendataan online tentu tindak menghambat proses pendaftaran meskipun hari libur.
Untuk SMK semua jalur (afirmasi, perpindahan orangtua dan prestasi berkahir pada, Senin (19/6). Sementara untuk SMA jalur zonasi yang kuotanya 65 persen baru dibuka Kamis (22/6) mendatang.
PPDB SMA untuk jalur zonasi ini jadi harapan bagi orangtua yang anaknya tidak lolos di PPDB SMK untuk tetap melanjutkan pendidikan di sekolah negeri.
Baca Juga:Â Pengembangan Rempang Harus Libatkan Masyarakat
Sesuai dengan petunjuk teknis yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, langka daftar ulang ke SMA bagi peserta yang tidak lolos PPDB SMK ini diperbolehkan.
Artinya tidak ada halangan bagi peserta yang tidak lolos PPDB SMK untuk kembali daftar ke jalur zonasi SMK.
“Tidak masalah karen jalur zonasi dibuka setelah ada pengumuman untuk PPDB tingkat SMK,” ujar Kepala Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri cabang Batam, Kasdianto.
Baca Juga:Â Jefridin Senang Pulau Buluh Segera Teraliri Listrik 24 Jam
Kebijakan ini jadi angin segar bagi sebagian orangtua yang sangat menginginkan anaknya masuk sekolah negeri. Mereka berharap agar anak mereka yang tak lolos PPDB SMK bisa kembali diakomodir di PPDB jalur Zonasi SMA.
“Karena tak sanggup masuk sekolah swasta kami. Bagaimanapun anak saya harus bisa masuk ke sekolah negeri,” ujar Umar, warga Tanjunguncang, Batuaji.
Seperti diketahui dalam juknis yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepri menyertakan kuota daya tampung SMA dan SMK Negeri, yang mana kuota daya tampung SMA dan SMK Negeri di Batam jauh lebih kecil dari jumlah siswa yang tamat SMP. Artinya akan banyak siswa yang baru tamat SMP tidak terakomodir di SMA ataupun SMK Negri yang ada.
Baca Juga:Â Polda Kepri Sediakan Layanan Samsat Khusus untuk Masyarakat Pulau
Dari data rencana daya tampung tersebut tertulis bahwa kuota daya tampung SMA dan SMK Negeri di Batam sebanyak 14.101 orang. Dengan perincian SMAN sebanyak 8.424 dan SMKN sebanyak 5.677 orang.
Sementara jumlah siswa yang tamat SMP dan harus melanjutkan pendidikan sebanyak 20.344 orang. Masih ada sekitar 5.000 siswa tamat SMP yang tidak kebagian di sekolah negeri.
Situasi ini tentu jadi kekhawatiran serius bagi orangtua yang anaknya tidak lolos PPDB SMK. Besar harapan mereka agar anaknya tetap diakomodir dalam PPDB jalur Zonasi SMA.
Sementara Dinas Pendidikan Provinsi Kepri yang telah memastikan akan ada sekitar 6 ribuan siswa yang tak tertampung di SMA ataupun SMK Negeri ini berharap agar tidak semua orangtua memaksakan anaknya ke sekolah negeri. Sekolah swasta juga didorong untuk bersaing dengan sekolah negeri sehingga peserta PPDB juga merata ke sekolah swasta.
Baca Juga:Â Ini Reaksi Bacaleg di Batam Terhadap Keputusan MK Terkait Sistem Pemilu Terbuka
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, sebelumnya juga sudah menyampaikan seruan yang sama. Sekolah swasta harus berperan aktif untuk terus meningkatkan fasilitas dan mutu pendidikan sehingga diminati oleh masyarakat.
Jika semuanya bergantung dengan sekolah negeri tentu akan terus berpolemik setiap kali PPDB sebab sekolah negeri tidak bisa mengakomodir semua siswa yang mendaftar.
“Kita dorong sekolah swasta untuk terus berusaha memberikan layanan terbaik dalam hal mutu kualitas pendidikan supaya diminati. Kalau harap negeri semua tentu tidak bisa karena kuota daya tampung tetap ada batasnya,” kata Ansar.(*)
Reporter: Eusebius Sara