Kamis, 3 Oktober 2024

Produksi Kapal Aman Hingga Akhir Tahun, Galangan Kapal Butuh Regulasi yang Lebih Mudah

Berita Terkait

spot_img
Galangan Kapal Dalil Harahap4
Ilustrasi. Kawasan Galangan Kapal di Tanjunguncang. Saat ini tenaga welder paling banyak dibutuhkan. Foto. Dalil Harahap/ Batam Pos

batampos – Geliat industri galangan kapal di Batam berjalan dengan baik sepanjang tahun 2024 ini. Pesanan kapal terus berdatangan. Bahkan produksi kapal negara juga berjalan dengan sukses selama ini. Belum lama ini PT Palindo Marine yang berlokasi di Seilekop, Sagulung sukses dengan pembangunan kapal negara canggih untuk pemetaan, deteksi dan survei bawah laut milik Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI.

Pembangunan jenis kapal Bantu Hidro Oseanografi (BHO) Ocean Going dengan panjang 105 meter ini bagian dari transfer of technology (ToT) bekerja sama dengan Abeking & Rasmussen, perusahan galangan kapal Jerman. Pembangunan rangka, badan dan instalasi mesin kapal dilakukan oleh PT Palindo Marina dan itu sudah selesai dikerjakan. Selanjutnya kapal ini akan diantar ke Jerman untuk menjalani instalasi peralatan survei, deteksi dan pemetaan.



Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemenhan RI, Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari dalam arahannya sebut mutu dan kualitas produksi galangan kapal dalam negeri khususnya industri galangan kapal di Batam sudah bagus. Dia pun berbangga hati karena kemajuan dari industri galangan kapal lokal.

Begitu juga dengan PT Citra Shipyard belum lama ini juga sukses dengan pembuatan dua unit kapal perang Republik Indonesia (KRI) milik TNI AL. Dua KRI terbaru adalah KRI Butana 878 dan KRI Selar 879 murni karya anak bangsa.

Direktur PT Citra Shipyard, Jovan Liau apresiasi dengan kepercayaan negara untuk memproduksi kapal negara ini. Dia berharap komitmen dan kerja sama untuk mencintai produk dalam negeri ini digaungkan oleh semua pihak.

“Galangan kapal dalam negeri terutama di Batam ini sudah bisa bersaing. Mari kita support galangan kapal yang ada, ” ujarnya.

Perusahan galangan kapal lain yang bernaung di bawah Ikatan Perusahaan Galangan Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepri juga menyampaikan harapan yang sama. Situasi galangan kapal yang semakin membaik ini hendaknya dijaga oleh semua pihak.

“Semua pihak harus bergandengan tangan untuk menjaga ini. Pemerintah harus komitmen dengan mempermudah aturan dan kebijakan yang ada. Perizinan dirampingkan. Regulasi permudahkan, ” ujar Ketua DPC Iperindo Kepri Ali Ulai melalui Sekretaris DPC Iperindo Kepri Tia, Kamis (3/10).

Disebutkan Tia, situasi galangan kapal di Kepri pada umumnya masih cukup baik. Pesanan ataupun orderan perbaikan kapal masih terus berjalan. Projek pembuatan kapal umumnya aman hingga akhir tahun nanti.

“Ya secara umum masih bagus. Memang ada penurunan orderan pembuatan kapal di akhir-akhir ini tapi masih aman, karena diawal pandemi COVID mereda itu sempat meninggi orderan pembuatan kapal. Intinya masih aman dan kita butuh dukungan terutama dari pemerintah, ” ujar Tia.

Dukungan yang dimaksud kata Tia umumnya pada regulasi dan kebijakan untuk industri galangan kapal. Regulasi yang diatur pemerintah sudah bagus namun perlu kesepakatan dan komitmen hingga ke instansi yang bersentuhan langsung dengan pengusaha. Regulasi yang seharusnya rampung diurus dalam dua bulan harus benar-benar diterapkan.

“Karena masih ada regulasi yang memakan waktu tahunan. Padahal aturannya bisa hanya dua bulan. Ini yang perlu diperhatikan lagi, ” sebut Tia.

Selain itu dukungan tenaga welder juga masih dibutuhkan. Galangan Kapal di Kepri masih berhadapan dengan kekurangan tenaga welder atau tukang las. Kekurangan masih diangkat 3.000 hingga 4.000 tenaga welder.

“Iya welder masih kurang juga. Kebutuhan galangan dengan tenaga welder ini diangkat 3.000 hingga 4.000 orang lagi, ” ujar Tia. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update