Selasa, 19 November 2024

Prof Dr Ir Jemmy Rumengan, Akademisi yang Lasak dengan Iptek Itu Telah Berpulang

Berita Terkait

spot_img
Jemmy Rumengan di Harmoni One, Convention Hotel & Service Apartments, Batam Centre, Selasa (13/5/2014). F Suprizal Tanjung

Mengabdikan Hidupnya untuk Kemajuan Anak Kepri dan Indonesia

batampos.id – ‘’Saya tidak mencari uang. Saya ingin mengabdikan umur saya ini, pendidikan yang saya raih ini untuk kemajuan intelektual anak-anak Kepri, anak Indonesia,’’ papar guru besar Universitas Batam (Uniba, Profesor Dr Ir Muhammad Jemmy Rumengan SH SE MM satu ketika.


Suara Jemmy tidak akan terdengar lagi karena Jemmy telah menghadap Sang Pencipta di Rumah Sakit (RS) Awal Bros Batam, pada Jumat (21/5/2021) pukul 07:54 WIB. Setelah dikafani dan disalatkan, jenazah dikuburkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Seitemiang Batuaji.

BACA JUGA: Jemmy Rumengan, Penasehat Yayasan Griya Husada

Tak banyak orang yang datang saat jenazah Ketua Pengawas Dewan Yayasan Griya Husada Batam ini masih di RS Awal Bros Batam. Setelah dimasukkan ke peti dan petinya dibungkus dengan plastik (isolasi), kotak kayu itu terlihat dibawa keluar dari kamar jenazah RS Awal Bros.

Peti tidak dibawa ke dalam musala yang berhadapan pintu dengan kamar jenazah. Kotak kayu yang ditempatkan di atas kereta dorong tersebut ditempatkan membujur di tepi jalan. Persis di samping musala.

BACA JUGA: Prof Dr Ir Jemmy Rumengan SE MM, Guru Besar Universitas Batam

Suasana di sana terlihat hening dan ‘’aneh’’. Kenapa? Petugas kesehatan yang mengurus almarhum tampak menggunakan azmat suit atau alat pelindung diri (APD) yang berbentuk seperti pakaian astronot yang dikenakan para petugas medis ketika melayani pasien positif Covid-19.

Wartawan tidak diizinkan ketika mencoba mengabadikan momen ketika peti jenazah dikeluarkan dari ruang mayat. Kepergian almarhum juga tidak dihadiri pejabat tinggi dari Pemko Batam Pemprov Kepri dan lainnya. Tidak ada kata sambutan dan lainnya.

Apakah memang betul lelaki lasak dengan ilmu pengetahuan itu meninggal terkena pandemic Covid-19? Dosen Uniba dr Suryanti MKes menyebutkan, ‘’Uniba tidak pernah mengatakan Pak Jemmy terken Covid-19,’’ jawab Suryanti terkait wabah pademi ini. Informasi dari RS Awal Bros pun tidak mudah didapat.

Harus melewati proses ini dan itu dan belum tentu dapat, sementara proses salat Jumat dan penguburan sudah dekat.

Jenazah disalatkan sekitar pukul 11:00 WIB. Ada sekitar 25 orang ikut salat jenazah. Hadir dalam salah satu fardu kifayah tersebut, istri Jemmy; anak Jemmy yaitu Muhammad Tammy Rumengan; Muhammad Tommy Rumengan; dosen Uniba sekaligus Kepala Lembaga Pengembangan Program Studi dan Akreditasi (LPPS-A) Uniba, Dr Bambang Satriawan SE MSi; Dr Ir Edi Indera MSi; Kepala Laboratorium Uniba dr Suryanti MKes; dan lainnya. Sementara anak bungsu Jemmy yaitu Jihaan Carrisa Rumengan tidak hadir karena masih kuliah di Belanda.

Kakak kandung Jemmy yaitu Dr Angelina Eleonora Rumengan SKom MSi dan iparnya Dr H Rusli Bintang juga tidak terlihat ada di RS Awal Bros atau TPU Seitemiang.

‘’Baru sekitar pukul 15.00 WIB, Bu Angelina Eleonora Rumengan dari Jakarta tiba di Uniba,’’ sebut Dr Bambang Satriawan SE MSi yang sejak awal ikut bergandengan tangan dengan Jemmy membesarkan Uniba.

Ketika salat dilakukan, dari belakang penulis terdengar isak tangis pelan seorang dosen. Dalam keadaan berjongkok, dosen tadi menangis terisak-isak. Dia ikut berdoa menurut. Memang, dalam keseharian, para dosen sangat dekat Jemmy dalam kerangka membesarkan dan membangun Uniba.

Pukul 11.35 WIB, jenazah dibawa ke Seitemiang. Di sana sudah tersedia beberapa lobang kuburan yang sudah digali. Peti jenazah Jemmy dimasukkan ke liang lahat di jalan masuk tanpa aspal sebelah kiri. Jaraknya dari jalan raya sekitar 100 meter.

Di kuburan tersebut sudah ada empat petugas yang menggunakan menggunakan azmat suit atau alat pelindung diri (APD). Mereka sesuai prosesur kesehatan, memasukkan peti mati dan menimbunnya. Keluarga, kawan dan lainnya yang hadir hanya melihat dari jarak jauh. Tidak boleh mendekat. Pada saat peti sudah ditimbun sempurna, barulah petugas mempersilakan hadirin untuk mendekat. Hadirin memanjatkan doa untuk kebaikan dan keselamatan Jemmy menghadap Sang Pencipta.

Suasana sedih semakin terlihat ketika usai mendoa, keluarga, kawan sahabat mendekati kuburan Jemmy. Tommy yang mendapat giliran menyiram air ke tanah kuburan mendadak mundur dan agak limbung. Dia menangis sesugukan tapi tidak bersuara.

Beberapa kawannya mencoba menenangkannya. Giliran Tammy tidak ada masalah. Walau tak kalah berduka, Tammy terlihat kuat berdoa dan menyiram air ke tanah kuburan.

Banyak kenangan baik dan menimbulkan rasa kagum, bangga dan bahagia dari sosok almarhum Jemmy. Pada satu ketika kepada penulis, Jemmy mengatakan dia full, turun langsung membesarkan kampus Universitas Batam (Uniba).

‘’Saya tidak mencari uang. Kami tidak mencari uang lewat kampus Uniba. Alhamdulillah, kalau materi Insya Allah sudah cukup. Kalau mau uang, tentu tidak bermain di sektor pendidikan. Tentu lebih baik menggeluti proyek lain. Saya ingin mengabdikan umur saya ini, pendidikan yang saya raih ini untuk kemajuan intelektual anak-anak Kepri, anak Indonesia,’’ papar Jemmy ketika itu.

Apa yang disebut Jemmy bukan sebatas informasi. Itu diwujudkannya dengan menghadirkan memecahkan rekor pendidikan di Kepri. Uniba membuka program studi (prodi) Pasca Sarjana (magister, S2) jurusan Perencanaan Wilayah dan prodi doktoral (S3) jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).

‘’SK tesebut ditetapkan di Jakarta tanggal 31 Januari 2020 AN Menteri Pendidikan Kebudayaan RI, Sekretaris Jenderal, Ainun Na’im,’’ sebut Jemmy, Senin (2/3/2020).

Sebelumnya, lewat tangan dingin Jemmy, Uniba telah memiliki empat fakultas yaitu: Kedokteran, Hukum, Ekonomi dan Teknik, serta memiliki 18 program studi (prodi). Tahun 2017, Uniba mendapat izin dari Dikti yaitu Profesi NERS, S1 Psikologi, dan S1 Farmasi dan Psikologi.

Rektor Uniba, Prof Dr Ir Chablullah Wibisono MM mengaku sangat bersedih atas kepergian seniornya ini. Chablullah atau Cab menyebutkan Jemmy adalah sosok yang baik, lawan sekaligus teman berdiskusi dan orang yang mempunyai banyak pengalaman di bidang pendidikan. Jemmy sendiri adalah mantan rektor Uniba dua periode 2006-2014.

‘’Saya tidak ikut pergi ke RS Awal Bros dan mengantar ke TPU Seitemiang. Saya sudah satu minggu di rumah. Umur saya sudah 68 tahun. Di umur segini rentan terkena Pandemi Covid-19,’’ kata Cab.

Hal senada disampaikan Dr Bambang Satriawan SE MSi bahwa Jemmy adalah orang sangat peduli dengan orang miskin. Jemmy setiap tahun selalu menyantuni 1.000 anak yatim piatu saat Ramadan, Idul Adha, dan pada momen lainnya. Kepedulian ini secara konsisten dilakukan sejak Uniba masih bernama Akademi Keperawatan (Akper) Griya Husada tahun 1996, dan kemudian berubah nama menjadi Universitas Abul Yatama. Terakhir berubah nama lagi menjadi Universitas Batam (Uniba) tahun 2001.

Untuk kemajuan Uniba papar Bambang, Jemmy merupakan kawan, atasan yang sangat care, cepat dan peduli. Jemmy tidak membatasi diri, membuat jarak dengan bawahannya. Sepanjang hal positif dan baik, Jemmy akan meluangkan waktunya dengan cepat, mudah, santai untuk menyelesaikan berbagai persoalan social, budaya, agama dan pendidikan yang dihadapi para dosen dan lainnya.

Bambang menambahkan, Jemmy banyak memberikan beasiswa kepada orang tidak mampu. Bahkan Bambang sendiri diantar mendaftar untuk masuk program doctoral di Jakarta.

‘’Pak Jemmy pernah bilang, tarok saja Saya (Jemmy, red) di bagian mengurus anak yatim,’’ ucap Bambang sedih.

Dosen Uniba, Dr Edi Indera terlihat termenung dan berduka. ‘’Beliau adalah orang yang akrab dengan siapapun dan tanpa memandang umur, agama dan strata ekonomi dan sosial,’’ papar Edi.

Muzakir yang merupakan kawan lama Jemmy menyebutkan, Jemmy adalah orang yang tidak lelah memikirkan orang lain. Ada saja ide Jemmy untuk membantu orang lain.

Adnan Suhardis adalah salah satu orang dekat Jemmy. Dia terlihat masih menggunakan kain sarung saat pergi ke RS Awal Bros dan menguburkan mayat.

‘’Atas nama Uniba, Saya minta maaf bila Pak Jemmy ada kekurangan dan kesalahan dalam hidupnya,’’ paparnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Senat Universitas Batam (Uniba) Dr HM Soerya Respationo SH MH belum dapat dihubungi walaupun sudah dikirim WhatsApp ataupun SMS. Soerya yang mencalonkan diri sebagai Gubernur Kepri tahun 2020 lalu sangat dekat dengan Jemmy yang merupakan salah satu tim suksesnya.

Sebelum dibawa ke RS Awal Bros, Jemmy sempat dirawat di RS Bunda Halimah, Batam Kota. Karena kondisinya semakin memburuk, pihak Yayasan membawa Jemmy ke RS Awal Bros.

Apakah Jemmy terkena Covid-19?

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi juga membenarkan berpulangnya Jemmy dengan riwayat positif Covid-19. “Iya,” ujar Didi.

Sebelumnya, Humas RS Awal Bros Batam, Cinthya membenarkan adanyan informasi meninggalnya Jemmy Rumengan. Diakui Cinthya Jemmy Rumengan sempat kritis.

Menurut Cinthya pada saat Jemmy dibawa ke RS Awal Bros Batam, kondisinya sudah dalam keadaan kritis. Jemmy dibawa sekitar pukul 06.30 WIB. Kondisinya semakin memburuk sejak saat itu.

“Untuk kondisi kami belum tahu. Karena memang beliau baru masuk pagi tadi,” katanya lagi.

Sayangnya, Chintya juga belum dapat membeberkan penyebab meninggalnya mendiang Jemmy.

Chintya mengakui hingga saat ini, jenazah Jemmy Rumengan sendiri masih berada di RS Awal Bros.

“Jenazah Pak Jemmy masih di RS,” katanya. (*)

Biodata Muhammad Jemmy Rumengan 

Nama: Prof Dr Ir Muhammad Jemmy Rumengan SE MM
Panggilan: Jemmy
Tempat Lahir: Tondano, Sulawesi Utara, 19 September 1968

Jabatan:

1. Penasehat Yayasan Griya Husada Batam.

2. Rektor Uniba periode 2006-2014.

3. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Uniba, sejak April 2014.

4. Assesor penilai beban kerja dosen yang telah tersertifikasi di Kopertis Wilayah X (Sumbar, Riau, Kepri, Jambi).

Keluarga:

Anak ke: Tiga dari empat bersaudara.
Istri: Putri Marlian
Anak: Muhammad Tommy Arby Rumengan, Muhammad Tammy Ikbal Rumengan, Jihaan Carrisa Rumengan.

Pendidikan

1. SD RK XIX Manado, Sulawesi Utara, 1981.
2. SMP Santo Rafael Manado, Sulawesi Utara,1984.
3. SMAN 46 Jakarta, 1987.
4. Alumnus S1 jurusan Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB), 25 April 1992.
5. Alumnus S2 jurusan Magister Manajemen di Universitas Surapati, Jakarta, 20 Agustus 2003.
6. Alumnus terbaik program doktor (S3) jurusan Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), 20 Mei 2009. (*)

Reporter: Suprizal Tanjung

spot_img

Baca Juga

Kota Mandiri Renggali Cicilan Mulai Rp660 Ribuan

Update