batampos – Lapas Batam kelas II A Batam dengan 1.000 an Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengedepankan program pembinaan kemandirian untuk membentuk kepribadian yang siap bersaing ketika bebas nanti. Pasokan listrik PLN yang mencukupi dan terjaga mendukung penuh program pembinaan kemandirian tersebut.
Reporter : Eusebius Sara
Gedung workshop pelatihan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Batam tampak riuh dengan dentuman suara besi dan mesin stang las. Saat melangkahkan kaki ke dalam gedung tersebut, Heri Kusrita tampak tersenyum bangga.
Kalapas kelas II A Batam ini kagum dengan batangan tiang lampu penerang jalan hasil rakitan WBP yang dikerjakan dalam dua hari dan sudah mulai nampak bentuknya.
Meskipun belum jadi sempurna, Heri sudah merasa yakin bahwa warga binaan yang menjalani pelatihan pengelasan ini akan sukses menyelesaikan proyek pembuatan tiang lampu penerang jalan. Potongan besi sudah berhasil dibentuk menjadi tiang, dan tinggal rangkaian pembentukan terakhirnya saja yang masih belum dikerjakan.
“Cukup baik, jalur las nya juga rapih. Semangat dan pelajari secara serius apa yang diajarkan oleh instruktur ini, biar mahir kalian dalam bidang pengelasan ini, ” ujar Heri belum lama ini saat melihat kegiatan pembinaan kemandirian bagian pengelasan di Lapas Batam.
Ya, latihan pengelasan ini satu dari sekian banyak program pembinaan kemandirian Lapas Batam untuk WBP yang ada di dalamnya. Program pembinaan kemandirian ini merupakan program unggulan Lembaga Pemasyarakatan se Indonesia untuk membina dan mendidik WBP menjadi pribadi yang lebih kreatif dan inovatif.
Menjalani pidana bukan hanya sekedar menghabiskan waktu dengan tanpa melakukan apapun, tapi dibina dan didik untuk memiliki bekal saat kembali ke masyarakat nanti.
Saat berbincang dengan Batam Pos beberapa waktu lalu Heri Kusrita menjelaskan, ada banyak program pembinaan kemandirian ini. Kebanyakan program pembinaan ini bergantung pada suplai arus listrik PLN Batam. Sebut saja pelatihan pengelasan tadi, kerajinan pembuatan roti, kerajinan barang mebel, perbengkelan hingga pangkas rambut semuanya menggunakan peralatan listrik.
Pasokan aliran listrik lancar dan mencukupi sangat mendukung penuh program pembinaan kemandirian ini.
Heri menegaskan, sudah hampir setahun dia menjabat sebagai Kalapas Batam belum sekali pun listrik PLN padam di sana. Itu karena perhatian dan kepedulian PLN Batam cukup baik untuk mendukung program pembinaan di sana.
“Warga kita di sini juga sudah over kapasitas. Satu ruangan itu cukup banyak. Mereka kita sediakan kipas angin 24 jam untuk atur keluar masuk udara. Alhamdulillah sejauh ini aman terkendali, karena dukungan dari PLN Batam yang komit dan konsisten menjaga suplai arus listrik ke Lapas Batam, ” kata Heri.
PLN Batam yang disebut ikut andil dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan Lapas ini sebut Heri, juga sangat peduli dengan program perawatan rutin. Belum lama ini tepatnya Rabu (30/10), petugas PLN Batam lakukan pengecekan rutin ke lokasi gardu ataupun titik-titik instalasi listrik yang ada di dalam dan sekitar lingkungan Lapas.
Pengecekan rutin ini tidak lain untuk menjamin pendistribusian aliran listrik yang lancar dan mencukupi. “Selalu ada pengecekan rutin tiap bulan. Ini bagian dari dukungan dan tanggungjawab PLN Batam untuk keamanan dan kelancaran di dalam lingkungan Lapas ini. Kita apresiasi itu,” kata Heri.
Dijelaskan Heri, dalam pengecekan rutin ini, petugas PLN Batam bekerja cukup teliti dengan tetap mengedepankan keselamatan kerja atau keselamatan seluruh masyarakat yang ada di dalam lingkungan Lapas Batam.
“Sangat teliti dan hati-hati mereka. Saat pengecekan gardu, aliran listrik dari PLN harus dimatikan terlebih dahulu dan sementara Lapas Batam menggunakan genset cadangan sebagai pasokan listrik sementara ke Lapas Batam. Setelah pengecekkan gardu, petugas PLN langsung menuju ke area dalam kantor mengecek instalasi jaringan listrik yang dikhawatirkan terjadi korsleting listrik yang mengakibatkan kebakaran, ” papar Heri.
Kepedulian dan tanggungjawab yang diberikan PLN Batam melalui suplai aliran listrik yang aman dan lancar ini disebutkan Heri sebagai bentuk tanggung jawab moril untuk mendukung seluruh program pembinaan yang ada di Lapas Batam. Dia berharap agar PLN Batam selalu konsisten dengan tugas dan tanggungjawab nya kedepan demi memenuhi kebutuhan aliran listrik untuk masyarakat.
“Dari segalah bentuk perhatian yang dilakukan selama ini, PLN Batam ikut ambil bagian untuk mendukung program pembinaan kemandirian WBP di Lapas Batam ini. Program pembinaan kemandirian tumbuh tangguh bersama dukungan PLN, ” ujar Heri. (*)