batampos – Program trade-in tukar tambah tabung gas 3 kg yang bersubsidi dengan non subsidi ternyata cukup diminati masyarakat Kota Batam. Sebab dari 100 kuota insentif isi elpiji yang diberikan untuk masyarakat hingga Desember, saat ini tinggal 50 kuota.
Rani, salah seorang warga mempertanyakan apakah program tukar tabung oleh Pertamina masih berlaku. Sebab ia khawatir kondisi kelangkaan gas elpiji bersubsidi seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Saya punya 4 tabung elpiji 3 kg, rencana mau tukar dengan yang besar saja, biar nggak susah lagi nyarinya,” tegas Rani.
Baca Juga: KM Dorolonda Gantikan KM Kelud Selama Proses Docking, Ini Jadwalnya
Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Kepri, Gilang Hisyam mengatakan program tersebut masih berlanjut hingga Desember. Dimana dari 100 insentif kuota tabung gas yang disiapkan, saat ini tinggal 50 kuota.
“Tak sampai satu bulan buka program ini, 50 kuota sudah habis dan sisa 50 kuota lagi hingga Desember 2024,” tegas Gilang.
Menurut dia, penukaran tabung elpiji bersubsidi ke tabung non subsidi bisa dilakukan di kantor Pertamina Batamcenter. Masyarakat cukup membawa tabung elpiji 3 kg kosong dan menukarkan dengan tabung non subsidi.
“Untuk sementara lokasi penukaran di kantor Pertamina. Untuk isi kan gratis, sesuai 100 insetif yang kami siapkan diawal program,” sebut Gilang.
Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga Kepri meluncurkan program trade-in tabung gas 3 kilogram khusus untuk pelaku usaha non-UMKM dan konsumen yang tidak berhak menerima subsidi.
Baca Juga: Pemko Batam Usulkan 109 PPPK Guru, Seleksi CAT CPNS Dimulai 16 Oktober 2024
Melalui program ini, konsumen dapat menukar tabung gas melon dengan tabung Bright Gas 5,5 kilogram atau 12 kilogram secara gratis, guna mendorong penggunaan gas non-subsidi di kalangan yang tidak memenuhi syarat.
Program ini bertujuan untuk mendorong transisi penggunaan gas non-subsidi bagi kalangan yang tidak berhak atas elpiji 3 kg. (*)
Reporter: Yashinta
