batampos – Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, serta relawan terus berjibaku mengevakuasi korban tanah longsor yang terjadi di Perumahan Tiban Koperasi Blok S, Kecamatan Sekupang, Kota Batam. Hingga kini, proses pencarian korban yang diduga masih tertimbun material longsor terus dilakukan.
Baca Juga: 5 Rumah Terdampak Longsor di Tiban Koperasi, Batam
Pantauan di lokasi, tebing bukit setinggi 50 meter yang berada di belakang perumahan runtuh, menimbun sejumlah rumah di bawahnya. Material longsor berupa tanah basah, batu, dan pohon tumbang memenuhi area, menyulitkan upaya evakuasi.
“Kami masih fokus melakukan pencarian korban. Saat ini, lima orang berhasil ditemukan selamat, dua orang meninggal dunia, dan beberapa lainnya masih dalam pencarian,” ujar Kepala BPBD Kota Batam, Azman.
Alat berat dikerahkan untuk mempercepat pembersihan material longsor. Namun, medan yang licin dan sempit menjadi kendala besar bagi tim evakuasi.
Salah satu rumah yang tertimbun dihuni oleh pasangan suami istri, yang hingga kini masih dalam proses pencarian oleh tim evakuasi.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Ahmad, yang meninjau lokasi, menyampaikan belasungkawa kepada korban dan memastikan proses evakuasi serta penanganan dampak bencana berjalan maksimal.
Baca Juga: Mencari 2 Korban Longsor Tiban Kampung, Batam
“Kami akan memastikan seluruh kebutuhan warga terdampak terpenuhi, termasuk tempat pengungsian dan makanan,” tegasnya.
Amsakar juga meminta warga di sekitar lokasi untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman mengingat prakiraan BMKG yang menyebutkan hujan akan terus mengguyur Batam dalam beberapa hari ke depan.
“BMKG menginformasikan cuaca ekstrem akan berlangsung hingga seminggu ke depan. Kami meminta warga untuk sementara mengosongkan lokasi dan tinggal bersama keluarga atau kerabat,” ujarnya.
Selain itu, Pemko Batam berencana membangun dinding penahan tanah (batu miring) untuk mencegah longsor susulan. “Kami akan segera rapat dengan Sekda untuk menyusun langkah mitigasi, termasuk pembangunan batu miring agar kejadian serupa tidak terulang,” tambah Amsakar.
Reporter : Rengga Yuliandra