batampos – Menanggapi protes Solidaritas Online Batam (SOB), Direktur Utama PT Bandara Internasional Batam (BIB) Pikri Ilham Kurniasyah mengatakan, mengenai blocking area merupakan masalah internal Grab sendiri.
“Itu tidak ada hubungan dengan BIB. Block area bukan kebijakan bandara melainkan Grab sendiri,” kata Pikri.
Sementara itu terkait kuota Grab di bandara menurutnya hanya soal kapasitas bandara saja. Saat ini yang dibutuhkan bandara hanya 300 taksi saja.
“Kita tambah 30 dari luar itu soal kapasitas saja. Kebutuhan baru 300 taksi, kalau semua masuk nanti dapat sekali tarik penumpang saja. Artinya sesuai kebutuhan aja,” kata dia.
Baca Juga:Â Aliansi Driver Online Kota Batam Unjuk Rasa di Kantor Grab, Ini Tuntutannya
Menurutnya kuota taksi online bisa saja bertambah, seiring dengan bertambahnya trip dan penumpang di Bandara Hang Nadim Batam.
“Kalau penumpang sudah lebih tentu akan kami tambah. Tidak mungkin saya biarkan taksi kosong di bandara,” katanya.
Soal tarif, Pikri menjelaskan bahwa pihaknya tidak mengatur tarif transportasi darat di bandara. Tarif tersebut ditetapkan berdasarkan dengan Perwako Nomor 387 untuk taksi pangkalan dan PM Nomor 118 untuk taksi online.
“Jika permintaan akan taksi online tersebut sedikit, maka tarifnya akan relatif lebih murah,” jelasnya.
Penolakan datang dari pihak Ketua Solidaritas Online Batam (SOB), Feryandi Tarigan. Ia bersama driver taksi online Grab lainnya akan off bid hingga Rabu besok.
“Alasannya karena sistem blocking area di bandara dan kami merasa ditinggalkan oleh Grab,” ujarnya.
Baca Juga:Â Protes Blocking Area Taksi Online di Bandara Hang Nadim, Driver Grab di Batam Lakukan Off Bid
Pihaknya juga meminta kepada aplikator agar memutus atau membekukan aplikasi dari 30 driver taksi online yang tergabung dalam Grab bandara.
“Jadi yang memilih ini sistemnya acak (random) dari Grab, dari pihaknya pernah mengajukan driver yang masuk ke Grab bandara namun dengan syarat tarif berbanding lurus dan nyatanya tidak dijalankan,” ujarnya.
Agar tidak terjadi kekisruan antara driver taksi online pihaknya meminta kebijakan dari Grab bandara sampai ada solusi bagi mitra driver. (*)
Reporter: Azis Maulana