batampos – Puluhan warga dari Perumahan Gia Residence, Batubesar, Batam, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Batam pada Senin (11/11). Mereka menyuarakan keluhan terkait suplai air bersih yang terbatas di daerah mereka. Masalah itu sudah berlangsung cukup lama dan berdampak pada 128 KK.
Menanggapi protes tersebut, pihak DPRD Batam memfasilitasi pertemuan antara perwakilan warga dengan PT Air Batam Hilir (ABH) selaku perusahaan penyedia air bersih.
Dalam rapat tersebut, Direktur Operasi PT ABH, Jefry Maulidani, mengakui adanya defisit suplai air di daerah Batubesar, khususnya Nongsa yang berimbas pada ketidakstabilan suplai air untuk warga Gia Residence.
“Memang di Perumahan Gia Residence suplai air cukup kecil, dan ini sudah berlangsung cukup lama. Antara air yang diproduksi dengan kebutuhan masyarakat masih ada defisit sehingga ada ketidakcukupan suplai air,” kata dia.
Jefry menambahkan, bahwa PT ABH sedang berupaya memenuhi kebutuhan air bagi seluruh pelanggan, meskipun terkendala dengan jaringan pipa dan kapasitas produksi saat ini.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan tengah membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Punggur dengan kapasitas 500 liter per detik, dan di Tembesi dengan kapasitas 230 liter per detik. Pembangunan kedua fasilitas ini diproyeksikan rampung pada Desember mendatang.
Sambil menunggu penyelesaian proyek tersebut, PT ABH bakal membantu memenuhi kebutuhan air warga Gia Residence dengan mengirimkan mobil tangki ke wilayah tersebut. Selain itu, akan dilakukan juga rekayasa jaringan agar suplai air dari tangki dapat langsung masuk ke saluran di perumahan tersebut.
“Kami dari PT ABH tidak tinggal diam. Selain menunggu pembangunan IPA selesai, kami sepakat akan membantu dengan pengiriman mobil tangki sambil melakukan rekayasa jaringan agar air dari tangki bisa langsung masuk ke jaringan di Perumahan Gia Residence,” ujar Jefry. (*)
Reporter: Arjuna