Jumat, 22 November 2024

QRIS di Kepri Tumbuh Pesat

Berita Terkait

spot_img
Dua orang warga melakukan transaksi pembayaran dengan menggunakan layanan QRIS saat berbelanja jajanan makanan di kawasan Harbourbay, Sabtu (30/9).
F. Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatatkan capaian luar biasa dalam implementasi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di tahun 2024. Berdasarkan data terbaru, volume dan nominal transaksi QRIS di wilayah Kepri mengalami pertumbuhan signifikan hingga Agustus 2024, bahkan telah melampaui target yang ditetapkan untuk tahun ini.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Suryono, mengungkapkan, bahwa pada Agustus 2024, terjadi penambahan volume transaksi QRIS sebesar 2.978.739 transaksi atau tumbuh 110,96% secara year-on-year (yoy).


”Secara kumulatif, dari Januari hingga Agustus 2024, volume transaksi telah mencapai 19.965.626 transaksi, melampaui target tahunan sebesar 106,52%,” ujar Suryono setelah kembali dari menghadiri Rakornas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD)
Tak hanya dari segi volume, nominal transaksi QRIS di Kepri juga menunjukkan peningkatan signifikan. Agustus 2024, tercatat nominal transaksi sebesar Rp430 miliar, tumbuh 87,61% yoy. Secara akumulatif, nominal transaksi dari Januari hingga Agustus mencapai Rp2,97 triliun, angka yang menunjukkan akselerasi pertumbuhan ekonomi digital di Kepri.

Suryono juga menyoroti perkembangan pengguna QRIS yang terus bertambah. ”Agustus 2024, terdapat penambahan 13.052 pengguna baru atau tumbuh 34,75% yoy,” kata dia.
Secara kumulatif, Kepri telah menambah 78.244 pengguna QRIS sepanjang tahun ini, yang sudah mencapai 73,56% dari target. Hingga Agustus, total pengguna QRIS di Kepri mencapai 497.501.

Keberhasilan ini juga diimbangi oleh peningkatan jumlah merchant QRIS. Sampai dengan Juni 2024, terdapat 547.656 merchant yang menggunakan QRIS, dengan pertumbuhan 13,88% yoy.

Sebagian besar merchant berada di Kota Batam (83,68%), dan kategori Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendominasi, dengan 46,22% di antaranya adalah merchant UMI (Usaha Mikro dan Informal).

Selain capaian QRIS, Kepri juga meraih prestasi dalam ajang percepatan digitalisasi daerah. Berdasarkan hasil evaluasi P2DD, Provinsi Kepri berhasil meraih Juara III untuk kategori provinsi wilayah Sumatera. Kota Batam juga meraih Juara III kategori kota, dan Kabupaten Karimun meraih Juara II kategori kabupaten dengan program unggulannya.

Dengan pencapaian ini, Provinsi Kepri menunjukkan keseriusannya dalam memperluas ekosistem ekonomi digital dan mendorong transaksi non-tunai yang semakin dominan di masyarakat.

”Kami optimistis dengan pertumbuhan ini, Kepri bisa menjadi salah satu wilayah terdepan dalam implementasi QRIS di Indonesia,” ujar Suryono. (*)

 

Reporter: Arjuna

spot_img

Baca Juga

Update