Selasa, 10 September 2024
spot_img

QRIS Jelajah Indonesia Digelar di Kepri, Targetkan Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Berita Terkait

spot_img
IMG Netral News User 4715 ANZDWJ5KV3
Ilustrasi.

batampos – Bank Indonesia (BI) wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem dan implementasi kebijakan sistem pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Selain memperkuat ekosistem dan implementasi QRIS, BI Kepri juga meningkatkan literasi digital guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Dalam hal tersebut, BI Kepri menyelenggarakan “QRIS Jelajah Indonesia”, bersinergi dengan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, dan Afiliasi Penukaran Valuta Asing (APVA).

“Dalam rangka memperluas implementasi pembayaran melalui kanal QRIS dan memperkenalkan berbagai inovasi digitalisasi sistem pembayaran, BI menyelenggarakan flagship program QRIS Jelajah Indonesia dengan tagline Jelajah Indonesia Makin Praktis Pakai QRIS,” kata Kepala BI Kepri, Adidoyo Prakoso, Kamis (11/7).

Ia menjelaskan, “QRIS Jelajah Indonesia” diselenggarakan serentak di 46 Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPWDN) Bank Indonesia. Khusus untuk Kepri, program itu diselenggarakan pada tanggal 7-21 Juli 2024 di Kota Batam, dan dikuti oleh 61 peserta yang tergabung dalam 21 kelompok.

Kata dia, para peserta diberikan misi untuk mengakselerasi penambahan user dan transaksi QRIS, kampanye Cinta Bangga dan Paham Rupiah, sosialisasi pelindungan konsumen, serta edukasi terkait Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB).

“Dengan karakteristik peserta yang merupakan generasi muda, QRIS Jelajah Indonesia diharapkan dapat mengakselerasi penguatan ekosistem sistem pembayaran melalui perluasan akseptasi pembayaran digital secara lebih masif dengan cara yang lebih kreatif dan inovatif,” ujar dia.

Hingga saat ini, BI Kepri mencatat nilai transaksi QRIS sepanjang tahun 2024, periode Januari-Mei sebesar Rp2,47 triliun. Transaksi didominasi oleh pelaku UMKM yang berlokasi di Batam dengan persentase mencapai 80 persen dari total transaksi.

“Pada tahun 2023, frekuensi transaksi QRIS di Kepri tercatat sejumlah 16,14 juta transaksi, dengan nominal mencapai Rp2,31 triliun. Selanjutnya, selama periode Januari sampai dengan Mei 2024, telah terdapat 11,5 juta transaksi dengan nilai sebesar Rp2,47 triliun,” kata Adidoyo. (*)

Reporter: Arjuna

spot_img
spot_img

Update