Jumat, 29 Maret 2024
spot_img

Rapat Masalah Air Bersih di Batam, Ini Permintaan Rudi

Berita Terkait

spot_img
Tampung Air Hujan 1 F Cecep Mulyana scaled e1674475045141
Ilsutrasi: Warga perumahan Bukit Raya, Kecamatan Batamkota terpaksa menampung air hujan untuk keperluan rumah tangga, Senin (23/1). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Kepala BP Batam, Muhammad Rudi tengah berupaya menyelesaikan persoalan air bersih di Batam. Ia mengungkapkan akan segera menuntaskan permasalahan air dalam meminimalisir gangguan suplai air bersih.

“Kemarin sudah ada rapat antara Deputi IV BP Batam, Wan Darussalam bersama pengelola air bersih yang bertanggung jawab terhadap suplai air bersih di Batam ini,” kata Rudi, Sabtu (28/1).

Sebelum rapat dimulai, Rudi berpesan agar dicari solusi terbaik, untuk permasalahan air di Batam saat ini. Meskipun begitu, ia mengakui pengentasan persoalan air di Batam tidak mudah.

Baca Juga: Banyak Keluhan Kasus Pencurian, Polisi: Aktifkan Lagi Siskamling

“Persoalan air ini tidak seperti masak nasi goreng, dua jam jadi dan bisa langsung dimakan. Persoalan air ini panjang, dan tidak mungkin selesai dalam satu hari. Selesai rapat, langsung eksekusi tentu tidak semudah itu,” ujarnya.

Ia juga meminta kepada perusahaan yang bertanggung jawab untuk suplai air bersih ini agar bekerja lebih baik. Agar permasalahan air ini tidak berlarut-larut dan terus menjadi masalah.

“Permasalahan air tidak langsung selesai, kalau ini panjang persoalannya. karena menyangkut instalasi jaringan air,” ungkapnya.

Untuk melakukan perbaikan dalam skala menyeluruh dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Beberapa waktu lalu hitungannya membutuhkan anggaran hingga Rp4,5 triliun.

Baca Juga: Curi Motor Tetangga di Bengkong, Galang Ditangkap di Batuaji

“Itu untuk jangka panjang. Namun kalau menunggu uangnya segitu, permasalahan air tidak selesai-selesai,” kata dia.

Dalam waktu dekat ini pihaknya sudah meminta pergantian alat yang rusak. Penggantian alat difokuskan pada alat yang mengalami kerusakan yang bisa menghalangi suplai air kepada masyarakat.

“Namun untuk jangka pendeknya persoalan air harus selesai. Untuk mengganti alat dalam waktu dekat, tidak bisa langsung, karena harus lelang lagi,” ucap Rudi.

Ia meminta kepada Deputi IV, Wan Darussalam dan perusahaan yang bertanggung jawab atas air ini mencari solusi. Bagaimana persoalan air ini bisa selesai. Solusi atau cara agar yang rusak-rusak ini bisa diperbaiki atau dibelikan alatnya.

“Kalau untuk anggaran, saya rasa kalau Rp 100 miliar ada lah uangnya, dan itu bisa digunakan sementara untuk melakukan perbaikan pada instalasi yang rusak, sehingga tidak terjadi gangguan suplai air bersih lagi,” sebutnya.

Baca Juga: Tangkal Dini Hoax, AJI Batam Gelar Prebungking untuk Jurnalis

Rudi kembali mengakui alat yang ada saat ini kondisinya sudah tua, dan kekuatan atau daya tampung air tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Batam.

“Alat harus diganti, pipa juga harus diganti. WTP tempat produksi air dari DAM ke penyaluran juga harus ditambah,” tambahnya.

Jika sekarang produksi air 1 juta kubik per detik, sedangkan kebutuhan sampe 2 juta kubik sehingga tentu harus ditambah. “Semua sudah dirapatkan dan diharapkan dalam waktu delat ini bisa selesai,” sebut Wali Kota Batam ini.

Terkait nasib warga yang masih mengalami permasalahan air, Rudi enggan menanggapi lebih jauh hal tersebut. Beberapa waktu lalu warga mengalami gangguan suplai air bersih hingga empat hari.

“Sabar, kami lagi upayakan,” tutupnya. (*)

 

 

 

Reporter : YULITAVIA

spot_img

Update