Senin, 30 September 2024

Ratusan Penumpang dari Singapura Tertahan di Pelabuhan Batam Centre, Nyaris Ricuh

Berita Terkait

spot_img
Pelabuhan Batamcenter 1 F Cecep Mulyana
Ilustrasi: Suasana di Pelabuhan Batam Center . foto: Cecep Mulyana / Batam Pos

batampos – Ratusan penumpang dari Singapura tertahan di pintu keluar Pelabuhan Feri Internasional Batam Center. Situasi itu terjadi lantaran proses pendaftaran Imei ponsel dari Singapura yang membludak.

Situasi pendaftaran imei ponsel oleh petugas Bea cukai di Pelabuhan tersebut nyaris ricuh. Hal itu dikarenakan lambatnya proses pendaftaraan ratusan penumpang, dengan hanya dua petugas yang standby. Sehingga penumpang terpaksa harus antre hingga berjam-jam untuk mendaftarkan Imei ponsel mereka agar tetap aktif digunakan.



Menurut informasi dari salah satu penumpang, situasi tersebut terjadi karena perubahaan aturan pengurusan Imei oleh Beacukai Batam. Dimana biasanya, pengurusan Imei ponsel bisa dilakukan 5 x 24 jam usai turun dari kapal. Namun, beberapa hari terakhir, para penumpang yang memiliki ponsel dari luar, wajib mendaftarkan Imei mereka saat turun dari kapal atau paling lambat 1×24 jam usai sampai di Batam.

Baca Juga: Tiket Kapal Pelni KM Kelud Tanggal 17,18 dan 19 April 2023 Ludes Terjual

“Aturan itu tiba-tiba berubah. Dari yang urusa Imei bisa 5 hari, sekarang hanya 1 hari saja. Informasi perubahaan waktu pengurusan Imei juga tanpa adanya informasi,” ujar salah satu penumpang yang kesal.

Masih kata dia, pengurusan Imei juga wajib dilakukan sebelum pintu keluar pelabuhan atau setelah mesin x-tray Beacukai. Kondisi ini tentunya, sangat menganggu arus penumpang lainnya yang tidak ikut mengurus Imei.

“Antre banget, yang tak ngurus Imei jalannya juga terganggu. Untuk urus Imei juga wajib sebelum keluar pelabuhan, karena kalau sudah keluar, otomatis tak bisa masuk lagi karena lokasinya sebelum pintu keluar kedatangan,” imbuh pria ini.

Baca Juga: Bandara Hang Nadim Sediakan Area Parkir Inap Bagi Pemudik

Iya juga menyayangkan pilih kasih dari petugas Beacukai di Pelabuhan tersebut. Dimana para petugas lebih memilih penumpang yang memiliki ponsel banyak, ketimbang penumpang hanya dengan ponsel satu.

“Jadi yang lebih banyak ponsel itu yang dilayani lebih dulu, bahkan informasinya yang punya banyak ponsel itu, bolak balik setiap hari bawa belasan ponsel, tapi dilayani paling utama, ini kan tidak adil, dan itu yang bikin penumpang lainnya marah dan nyaris ricuh,” imbuhnya lagi.

Tak hanya itu, ia juga mempertanyakan besaran biaya pajak ponsel setelah pengurusan Imei. Dimana tak ada biaya yang jelas untuk ponsel yang masuk Batam.

“Contohnya, ponsel saya dengan teman persis sama, hanya memang beda waktu masuk. Teman saya kena Rp 2 juta, nah saya Rp 5 juta. Ini yang tak jelas,” katanya lagi.

Baca Juga: ASDP Buka Layanan Pendaftaran Secara Online Tujuan Selari dan Kuala Tungkal

Sementara, Manager Operasional Pelabuhan Feri Internasional Batam Center, Nika Astaga membenarkan kejadian luarbiasa tersebut. Namun pihaknya tak bisa berbuat banyak, karena pengecekan Imei merupakan ranahnya, melainkan Beacukai.

“Memang benar, banyak keluhan yang kami terima. Untuk jalan keluar sempat tertutup karena antrean pengurusan imei,” jelas Nika.

Menurut dia, membludaknya pengurusan Imei di pelabuhan tersebut dikarenakan arus penumpanh yang datang meningkat. Sementara, petugas yang berjaga untuk pengurusan Imei hanya beberapa orang saja.

“Laporan yang saya Terima, antrean sampai tengah malam,” pungkasnya. (*)

 

 

Reporter: Yashinta

spot_img

Update