batampos – Ratusan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi sepanjang tahun di Batam. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam sebanyak 198 warga positif terjangkit DBD sepanjang Januari hingga 12 Juni 2023. Dari data ini, satu orang dinyatakan meninggal dunia akibat DBD.
“Ya, sepanjang tahun ini atau sampai 12 Juni ada 198 kasus DBD di Batam. Satu diantaranya meninggal dunia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi, Kamis (15/6/2023).
Menurutnya, satu pasien meninggal tersebut adalah anak usia 9 tahun warga Batuaji. Pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Graha Hermine.
“Sebagian pasien ini rawat jalan, ada juga rawat inap namun tidaklah banyak, ” ungkap Didi.
Baca Juga: Ditpolairud Polda Kepri Selamatkan 15 PMI yang Akan Dikirimkan Secara Ilegal ke Malaysia
Didi menyebutkan, dibanding periode yang sama tahun lalu, jumlah kasus DBD di Batam mengalami penurunan. Dimana sepanjang periode tersebut ada 352 kasus demam berdarah.
“Turunnya cukup signifikan, hal ini juga tidak lepas dari langkah antisipasi yang dilakukan oleh semua pihak,” tuturnya.
Bila dirunut kasus DBD perbulan diketahui, sebanyak 65 kasus DBD terjadi di sepanjang bulan Januari 2023. Lalu Februari ada 45 kasus, Maret ada 44 kasus DBD dan 15 kasus pada April, 19 kasus di bulan Mei dan 9 kasus DBD sampai 12 Juni 2023 ini.
Baca Juga: Pria Tewas di Tepi Jalan Sambil Memegang Perut, Kejadian di Lubukbaja
Didi menambahkan, salah satu penyebab kasus DBD ini ialah karena memasuki musim pancaroba atau peralihan musim atau memasuki musim hujan.
Tingginya curah hujan saat ini mempengaruhi peningkatan kasus DBD. Genangan air timbul setelah hujan berpotensi jadi sarang nyamuk berkembangbiak.
Selain itu, hal ini juga dipengaruhi oleh masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan lingkungan tempat tinggalnya.
Oleh sebab itu, Dinkes Kota Batam terus berupaya mengendalikan kasus DBD dengan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan lingkungan dan termasuk juga mengimplementasikan gerakan satu rumah satu jumantik dengan menunjuk juru pemantau jentik (jumantik) memantau dan memastikan tak ada jentik di lingkungan masing-masing.
Baca Juga: Ini Solusi Dari Diknas Kota Batam Terkait Banyaknya Peserta PPDB yang Tak Tertampung di SD Negeri
“Kita juga minta semua kasus tersangka deman wajib dilaksanakan penyelidikan epidemiologi DBD dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Batam,” sebut Didi.
Peningkatan kesiapsiagaan DBD ini meliputi, pemingkatan peran serta dari masyarakat untuk ikut peduli mencegah peningkatan DBD ini.
Dinkes juga meminta puskesmas untuk mengimplementasikan gerakan satu rumah satu jumantik dengan menunjuk juru pemantau jentik (jumantik) memantau dan memastikan tak ada jentik di lingkungan masing-masing.
Sebagaimana diketahui, kasus DBD di Batam sepanjang tahun 2022 berjumlah 902 kasus dengan 6 kasus kematian. Angka ini naik dibanding tahun 2021 yakni sebanyak 710, dengan 4 kasus kematian. Lalu di tahun 2020 ada sebanyak 763 kasus dengan kasus kematian tiga orang. Lalu di tahun 2019 ada sebanyak 728 kasus dengan kasus kematiannya dua orang.
“Kasus DBD ini bersifat fluktuatif. Di saat musim hujan, penyakit DBD akan meningkat,” pungkasnya.(*)
Reporter: Rengga Yuliandra