Kamis, 19 September 2024
spot_img

Redam Kelangkaan Gas Melon, Pemko Batam Gelar Operasi Pasar di Tiga Kecamatan

Berita Terkait

spot_img
IMG 20240918 091731 248 scaled
Warga mengantre untuk mendapatkan gas melon pada operasi pasar di Tiban, Kecamatan Sekupang. Foto: Arjuna/ Batam Pos

batampos – Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang melanda Batam beberapa hari belakangan ini membuat pemerintah setempat memutar otak. Maka dari itu, dibuatlah operasi pasar untuk memenuhi kebutuhan akan gas buat warga.

Operasi tersebut sudah beberapa kali dilakukan. Pada Rabu (18/9) ini, Pemerintah Kota (Pemko) Batam bersama PT Pertamina Patra Niaga mengadakan hal serupa di tiga kecamatan.



“Hari ini ada tiga titik. Ada di (kecamatan) Sekupang, Batuaji dan Sagulung,” kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Ghufron.

Baca Juga: Gas Melon Masih Kosong di Pangkalan, Warga Kewalahan

Operasi pasar ini dilakukan untuk memastikan pasokan gas melon tersedia dengan harga yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp21 ribu yang telah ditetapkan. Di Kecamatan Sekupang, telah tersedia 1.120 tabung elpiji, yang disalurkan melalui dua truk dengan kapasitas masing-masing 560 tabung. Jika persediaan habis atau kurang, pihaknya siap menambah pasokan.

“Kita lihat sampai siang ini apakah butuh tambahan atau tidak. Kalau memang masih banyak yang membutuhkan, kita akan tambahkan lagi,” katanya.

Operasi pasar ini dilakukan untuk mempercepat distribusi elpiji langsung ke masyarakat yang kesulitan mendapatkan pasokan gas selama beberapa pekan terakhir. Jika disalurkan langsung ke pangkalan, kemungkinan tidak bisa mendistribusikan secara merata ke masyarakat.

“Makanya kita buat di tiap-tiap kecamatan. Supaya tersalurkan dengan baik. Kalau semua ke pangkalan, agak susah nanti, enggak terkejar (penyalurannya). Jadi kalau di sini kita hanya butuh pendataan saja pakai KTP, memastikan setiap warga mendapatkan satu elpiji,” kata Ghufron.

Pihak kecamatan juga diminta untuk memberitahukan kegiatan operasi pasar ini kepada masyarakat agar lebih efektif. Disperindag turut melakukan pengawasan terhadap pangkalan yang menjual di atas HET.

Ia harap, kegiatan seperti ini dapat membantu masyarakat mendapatkan gas dengan harga yang wajar, sekaligus menyelesaikan masalah distribusi yang terjadi belakangan ini, termasuk keterlambatan pengantaran yang sempat terjadi.

Hamidah, salah satu warga yang ikut mengantre di operasi pasar kawasan Sekupang, merasa terbantu dengan penyaluran gas itu. Dia mengaku sudah beberapa hari kesulitan mencari gas melon untuk kebutuhan rumah tangga.

Bahkan, katanya, beberapa waktu yang lalu gas sempat habis di sejumlah pangkalan. Sampai-sampai Hamidah terpaksa mencari di daerah lain. “Saya sampai ke Botania, ke Nongsa. Untungnya dapat. Kalau tidak, kan, susah mau masak gimana,” ujarnya.

Soal harga, ia tak ambil pusing. Sejauh ini pun gas melon yang dipasarkan masih mematok HET. “Ya, kalau ada masih sama (harganya). Enggak naik signifikan, lah. Kadang kalaupun naik itu cuma seribu aja. Kalau naiknya sampai drastis gitu enggak, sih,” ujarnya.

Dia bersama masyarakat lain di Tiban berharap, agar pemerintah dan Pertamina dapat memastikan tak terjadi kelangkaan gas untuk wilayah Batam. Apabila gas langka, maka akan sulit untuk keseharian warga. (*)

Reporter: Arjuna

spot_img
spot_img

Update