Sabtu, 9 November 2024

Relaksasi VoA Tak Kunjung Disetujui, Industri Perhotelan di Batam Jalan di Tempat

Berita Terkait

spot_img
Bresty Brew Bar Four Points Hotel by Sheraton Batam
Fea Ardiani saat di Bresty Brew Bar Four Points Hotel by Sheraton Batam. F. Muhammad Nur/Batam Pos

batampos – Relaksasi Visa on Arrival (VoA) yang tak kunjung diteken oleh pemerintah pusat membuat industri perhotelan di Batam seperti jalan di tempat. Salah satunya dihadapi Four Points Hotel by Sheraton Batam.

Hotel berbintang yang berada di pusat kota Batam itu mencatat tidak ada lonjakan tamu wisatawan mancanegara (wisman). Untungnya, tingkat hunian masih terbilang stabil.

Dari data yang mereka pegang, rentang Januari sampai Juli 2024, tingkat hunian dari tamu asal luar negeri di hotel itu sebanyak 7.213 kunjungan. Dominasi masih di dua negera tetangga, yakni Singapura sebanyak 3.059 tamu dan Malaysia 1.379 tamu.

Baca Juga: Peretasan Massal Akun Google Bisnis Hotel di Indonesia, Batam Ikut Terdampak

Menurut Fea Ardiani, Humas Four Points Hotel Batam, meskipun kebijakan relaksasi VoA ini belum diterapkan, pihak hotel tidak mengalami penurunan drastis dalam jumlah tamu.

“Kalau dari kami sejauh ini aman, karena memang rata-rata tamu kami juga dari luar Batam. Kebijakan ini sebenarnya sudah diterapkan oleh beberapa negara lain, jadi harusnya tidak membawa dampak buruk,” ujar Fea.

Namun, ia menekankan pentingnya kesiapan pemerintah dalam mengeksekusi kebijakan tersebut jika nanti benar-benar diberlakukan. Ia mengingatkan bahwa masalah teknis di lapangan seperti antrean panjang pelabuhan, sistem yang tidak berfungsi, atau proses yang lambat menyoal kedatangan turis, dapat menimbulkan kekecewaan bagi wisatawan.

“Nah, mungkin hal-hal teknis seperti itu yang harus diperhatikan ke depannya agar kebijakan ini tidak membawa dampak buruk bagi seluruh pihak yang terkait di dalamnya,” ujarnya.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 100 Ribu Per Kg

Lebih lanjut, Fea menyampaikan harapan Four Points Hotel agar pemerintah dapat mempersiapkan dengan matang segala aspek teknis yang dibutuhkan.

“Yang pasti kami berharap pemerintah harus menguasai dan mempersiapkan dengan matang teknis yang akan dijalankan, mulai dari SDM, sistem yang digunakan, hingga tools yang memadai. Sehingga nantinya semua akan bersinergi secara maksimal,” ujarnya.

Ia juga menyarankan agar pemerintah memperbaiki berbagai tatanan pariwisata di Kepulauan Riau, khususnya Batam, untuk meningkatkan daya tarik global.

Baca Juga: Taksi Online Mulai Beroperasi di Bandara Hang Nadim, Ini Tarifnya

Dalam hal ini, akan lebih baik jika pemerintah berupaya memperbaiki berbagai tatanan pariwisata yang bisa menjadi daya tarik global, seperti menambah destinasi wisata, mempermudah akses ke tempat-tempat wisata, atau memperbaiki sarana transportasi publik.

Hingga kini, operasional Four Points Hotel Batam tetap berjalan seperti biasa, tanpa adanya lonjakan atau penurunan signifikan dalam hal okupansi kamar maupun kunjungan ke restoran hotel. (*)

 

spot_img

Update