batampos– Anggota DPRD Kota Batam, Udin P. Sihaloho menemui masyarakat yang ada di Bengkong Wahyu, RT4 RW17, Kelurahan Tanjungbuntung, Kamis (12/10) malam.
Pertemuan dengan warga ini merupakan bagian dari reses anggota fraksi PDIP Batam, untuk menjemput aspirasi warga.
Berbagai persoalan disampaikan oleh warga mulai dari permasalahan mereka mulai dari masalah infrastruktur, khususnya antisipasi banjir.
“Kami minta penanganan banjir Pak. Kalau hujan kami sudah risau. Makanya kami mohon kepada Pak Udin untuk mengabulkan permintaan kami ini,” kata tokok masyarakat Hasibuan saat reses.
Selain itu ada juga soal permasalahan kesulitan lapangan kerja, kartu Indonesia pintar, hingga kursi untuk kebutuhan warga.
Warga lainnya mengaku, juga mengeluhkan terkait sulitnya mendapatkan pekerjaan. Bahkan harus ada pakai uang, hingga peran orang dalam untuk bisa masuk ke perusahaan.
BACA JUGA:Â Ombudsman Serahkan Satu Bundel Temuan PPDB ke DPD, Ada Intervensi Pejabat
“Sebagai orangtua yang punya akan yang baru taman sekolah, lowongan pekerjaan yang sedikit membuat anak kami sulit dapat kerja,” kata Ani selama tanya jawab reses.
Anggota DPRD Batam, Udin P Sihaloho mengatakan untuk persoalan penanganan banjir akan segera dikomunikasikan dengan dinas terkait.
Penanganan banjir selama ini sudah menjadi prioritas. Untuk itu, pembangunan infrastruktur sudah menjadi atensi bagi DPRD Batam dalam menyusun anggaran bersama Pemko Batam.
“Saya komitmen untuk menjemput aspirasi, dan merealisasikan usulan dari bapak itu. Mudah-mudahan ibu dan bapak semua juga komitmen mendukung langkah saya dalam memperjuangkan hal yang menjadi kebutuhan bapak dan ibu semua,” kata Udin.
Untuk persoalan ketersediaan lapangan kerja, Udin menjelaskan saat ini tengah menggodok Peraturan Daerah yang mengatur terkait penggunaan tenaga kerja lokal atau tempatan untuk diprioritaskan untuk mengisi lowongan pekerjaan yang disediakan perusahaan.
“Saya dipercaya untuk menyusun Perda soal tenaga kerja ini. Jadi salah satu poin adalah memprioritaskan anak- anak lokal untuk diterima bekerja. Selama ini perusahaan banyak mengambil dari daerah lain,” ujarnya.
Udin berpesan kepada orangtua yang hadir saat reses untuk mengingatkan anak usia kerja, agar mempelajari matematika dasar. Karena materi tersebut muncul dalam tes masuk perusahaan.
“Saya sudah bertemu dengan asosiasi HRD Batam, dan mereka sampaikan banyak yang gagal untuk tes dasar matematika. Ini yang saya minta, kuasai minimal dasar hitung-hitungan saja dulu,” terangnya.
Udin mengaku sudah tiga kali diberi amanah oleh rakyat. Masa jabatan akan berakhir 31 Agustus 2024 mendatang.
“Tahun depan saya sudah 52 tahun. Rasanya masih terlalu muda untuk pensiun. Jadi kalau dipercaya untuk kembali mewakili rakyat di periode berikutnya, itu tergantung dari dukungan bapak ibu semua,” sebutnya.
Dalam reses ini Udin juga memberikan rebana dan baju seragam untuk majelis taklim. Semoga bantuan ini bisa mempererat tali silaturahmi, dan membuat kegiatan majelis taklim semakin kompak, dan maju.
“Ini bantuan dari saya, semoga berkenan ibu- ibu sekalian. Kalau ada yang tidak berkenan soal kualitas. Nanti saya sampaikan kepada penjualnya,” tutup Udin. (*)
reporter: yulitavia