batampos – Pemerintah Kota Batam akan segera melakukan revitalisasi Masjid Agung Batam. Rencananya kontruksi masjid akan dimulai pekan kedua di Juli mendatang.
Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (DBM-SDA) Batam, Suhar mengatakan revitalisasi bangunan masjid tidak akan dilakukan pembongkaran 100 persen.
“Bagian lantai atas yang masih bagus kondisinya dipertahankan. Sedangkan untuk yang lain dibongkar semua,” kata dia, Kamis (30/6).
Ia menjelaskan untuk tahap awal pengerjaan ditargetkan sebesar 30 persen. Berdasarkan laporan dari PT Adhi Karya, konstruksi pertama akan dilakukan pembongkaran terhadap atap bangunan utama, dinding, tempat wudhu, hingga area plaza.
Pengerjaan juga akan memperhatikan lingkungan sekitar. Mengingat lokasi masjid berada di area perkantoran, dan jalan protokol. Sehingga diperlukan langkah-langkah yang terencana, agar pengerjaan konstruksi tidak mengganggu aktivitas masyarakat, hingga kendaraan yang melintas.
“Rencananya arena keluar masuk alat berat akan menggunakan jalur tempat penjualan hewan kurban yang ada di deket masjid saat ini. Jadi pekerjaan ini diharapkan tidak menimbulkan gangguan terhadap area sekitar,” jelasnya.
Pembongkaran ini juga akan memperhatikan aset yang ada di sekitar masjid. Untuk aset akan diserahkan dan dilakukan pembongkaran dengan hati-hati. Suhar menegaskan konstruksi yang akan berjalan ini diminta memperhatikan aliran aliran, sehingga tidak menimbulkan kendala setelah proyek selesai.
“Jadi revitalisasi ini diharapkan bisa bertahan lama. Sehingga cukup sekali pengerjaan, namun manfaatnya bisa dirasakan masyarakat Kota Batam,” imbuhnya.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menegaskan konstruksi revitalisasi harus sesuai dengan spek yang sudah disepakati. Ia tidak akan segan-segan untuk membongkar bangunan jika tidak sesuai dengan spek yang sudah ditentukan. Hal ini akan mempengaruhi kualitas bangunan ke depannya.
“Jangan seperti masjid Sultan. Baru bangun sudah ada rembesan dan lainnya. Saya rasa pembanguan ini bisa mencontoh masjid tanjak, yang menurut saya lebih baik dari segi konstruksinya. Karena ini dibangun dengan menggunakan uang rakyat,” ungkapnya.
Rudi tidak menapik, saat ini sudah mulai bermunculan isu terkait rencana revitalisasi masjid ini. Menurutnya, pemerintah hanya ingin meningkatkan infrastruktur, sehingga umat muslim yang akan menggunakan masjid merasa nyaman, dan aman.
“Karena ini dibangun pakai uang rakyat, saya ingin tidak ada masalah di kemudian hari, terutama terkait kualitas bangunan. Karena mohon maaf yang salat di sana mayoritas adalah pegawai, pasti mereka pandai menilai nanti jika masjid tidak sesuai dengan besarnya anggaran, tentu akan menjadi masalah,” ujarnya. (*)
Reporter : YULITAVIA