batampos – Ribuan buruh di Batam dikabarkan akan menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu (12/6) untuk menolak program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap membebani buruh dan rakyat.
Ketua Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam, Yafet Ramon menuturkan, jumlah massa diperkirakan mencapai ribuan orang. Adapun titik kumpul massa aksi di halte Panbil dan berlanjut ke kantor Wali Kota Batam.
“Kami akan turun ke jalan dan menyuarakan penolakan Tapera,” ujar Yafet Ramon, Senin (10/6).
Menurut Yafet Ramon, penolakan Tapera didasari oleh beberapa alasan kuat. Pertama, program ini dinilai tidak jelas dan tidak menjamin buruh dan peserta Tapera akan mendapatkan rumah yang layak.
Kedua, iuran Tapera sebesar 3 persen, dengan rincian 2,5 persen dibebankan kepada buruh, dianggap memberatkan di tengah kondisi ekonomi yang sulit saat ini.
Ketiga, Yafet mempertanyakan tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan rumah bagi rakyat. Menurutnya, Tapera hanya membebani buruh dan rakyat, sedangkan pemerintah tidak memberikan kontribusi iuran.
“Tapera membebani buruh dan rakyat. Program Tapera tidak tepat dijalankan sekarang sepanjang tidak ada kontribusi iuran dari pemerintah sebagaimana program penerima bantuan iuran dalam program jaminan kesehatan,” tegas Yafet. (*)
Reporter: Aziz Maulana