Selasa, 7 Januari 2025

Ribuan Penumpang dari Pelabuhan Belawan Tiba di Batam, Ramai Pencari Kerja

Berita Terkait

spot_img
Kapal Pelni dari Belawan Medan tiba di Pelabuhan Bintang 99 Batuampar, Minggu (5/1). Libur Natal dan Tahun Baru jumlah penumpang menggunakan kapal Pelni mengalami peningkatan. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Ribuan penumpang yang bertolak dari Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara menggunakan KM Kelud tiba di Pelabuhan Batuampar, Batam, Minggu (5/1) sekitar pukul 14.30 WIB. Mereka yang datang tak hanya warga Batam yang mudik, namun juga banyak pendatang baru untuk mencari pekerjaan.

Seperti Bobi, pemuda asal Tebing Tinggi berusia 21 tahun itu datang bersama abangnya yang mudik. Ia mengaku datang ke Batam untuk mencari pekerjaan, karena sudah dua tahun menganggur usai tamat dari sekolah.


“Baru pertama ke Batam, datang sama abang, karena sudah dua tahun tak kerja,” imbuh pria berbadan sedang ini sembari menggerek koper.

Ia berharap, di Batam bisa mendapatkan pekerjaan yang cocok sesuai dengan keahliannya tamatan SMK. Apalagi di Batam banyak perusahaan yang sesuai dengan keahliannya.

“Saya jurusan elektronik, mudah-mudahan bisa dapat kerja,” harapnya.

Baca Juga: Tantangan dan Peluang Ekspor-Impor Batam di Tengah Gejolak Global

Hal senada juga dikatakan Thomas yang datang bertiga dengan rekan seusianya. Pria asal Medan ini mengaku baru tamat kuliah tahun lalu dan hendak mengadu nasib di Batam.

“Sebelumnya bantu-bantu orang tua, ini baru mau mengadu nasib di Batam. Datang sama teman dan keluarga kakak,” ungkapnya.

Sedangkan Anita, asal Pematang Siantar mengaku usai berliburan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga kecilnya. Ia memilih naik kapal karena harga yang murah dibandingkan pesawat.

“Naik pesawat 5 orang bisa habis sepuluh jutaan, kalau ini tak sampai satu jutaan. Barang bawaan juga tak dibatasi seperti pesawat yang hanya 20 kilogram,” imbuhnya.

Baca Juga: Sepanjang 2024, Imigrasi Belakang Padang Proses Dua Projustitia dan Satu Deportasi

Menurut dia, berangkat pada Sabtu lalu dan tiba di Batam pada Minggu adalah waktu yang tepat karena esoknya anak-anak sudah mulai masuk sekolah. Meski lelah, ia mengaku tenang akhirnya sampai di Batam.

“Rencana berangkat Rabu depan, cuma anak-anak sudah mulai sekolah Senin. Jadi akhirnya kami berangkat Sabtu,” tegasnya.

Sementara, Kepala Cabang PT Pelni Muhammad Iqbal mengatakan arus penumpang dari Belawan adalah puncak dari arus balik pasca Natal dan Tahun Baru. Dimana kuota kapal yakni 3.741 penumpang dalam keadaan penuh.

“Ini puncak arus balik, untuk kuota full semua, ada 3.741 penumpang dari Belawan. Ada yang turun di Karimun, namun banyaknya di Batam, lebih dari 80 persennya,” tegas Iqbal di Dermaga sandar Kapal Pelni, Batuampar.

Menurut dia, untuk arus balik penumpang dari Belawan masih akan berlanjut pada Rabu (8/1). Untuk kuota penumpang juga sudah penuh.

“Pada hari Rabu mendatang juga ada dari Belawan, kuota kapal juga sudah penuh,” sebutnya.

Disinggung terkait barang bawaan penumpang, dikatakan Iqbal rata-rata membawa oleh-oleh makanan hingga pakaian. Yang mana untuk setiap penumpang, kuota barang yang dibawa maksimal 40 kilogram.

Baca Juga: Dinas Perikanan Batam Terbitkan 8.027 Surat Rekomendasi BBM Bersubsidi untuk Nelayan

“Banyak yang overload, jadi kalau berlebih dari 40 kilogram, dikenakan biaya Rp 3000 perkilo, dan kami maksimalkan hanya 40 kg tambahan,” sebut Iqbal.

Tak hanya penumpang yang datang, penumpang yang hendak berangkat ke Pelabuhan Belawan juga membludak. Kapal yang bertolak ke Belawan pada pukul 18.00 WIB dalam keadaan penuh.

“Memang ada sedikit keterlambatan, baik di kedatangan maupun keberangkatan, karena memang kondisi cuaca hingga kepadatan penumpang yang berangkat,” imbunya.

Pelabuhan Padat dan Macet Panjang

Kepadatan Pelabuhan Pelni yang terletak di kawasan Pelabuhan Bintang 99, Batuampar itu sudah terlihat sejak pukul 12.00 WIB. Ada ribuan penumpang yang hendak berangkat menuju Pelabuhan Belawan. Mereka terlihat sudah memasuki ruang tunggu keberangkatan sejak pukul 11.00 WIB.

Sekitar pukul 13.30 WIB, kondisi menuju pelabuhan sudah macet. Kondisi jalan yang sempit ditambah dengan jalan tanah yang juga banyak berlubang. Tak hanya itu, kendaraan untuk mengantar dan jemput penumpang juga harus bersaing dengan kendaraan berat seperti tronton, truk kontainer dan lainnya.

“Untuk bisa keluar dari Pelabuhan Pelni, kami harus antre hampir satu jam, benar-benar macet pqnjang,” imbuh Doni salah satu pengendara yang menjemput penumpang. (*)

spot_img

Update