Rabu, 1 Januari 2025

Ribuan Penumpang Tinggalkan Batam dari Pelabuhan Feri Internasional Batam Center

Berita Terkait

spot_img
Arus penumpang di Pelabuhan Feri Internasional Batamcenter ramai selama akhir pekan. F.Yashinta

batampos – Ribuan penumpang memadati Pelabuhan Feri Internasional Batamcenter pada Minggu (29/12), menjelang libur pergantian tahun. Hingga pukul 18.00 WIB, tercatat lebih dari 6.000 penumpang meninggalkan Batam menuju Singapura dan Malaysia.

Pantauan di Pelabuhan Feri Internasional Batamcenter terlihat ramai. Dimana ada ribuan penumpang di ruang tunggu menunggu giliran kapal yang hendak berangkat.


Lina salah satu penumpang, mengaku sengaja berangkat lebih awal untuk menghindari lonjakan pada hari-hari mendekati pergantian tahun. “Kami memang sengaja berangkat hari ini karena tahu tanggal 31 Desember pasti lebih ramai. Liburan ini sudah kami rencanakan sejak lama,” ujarnya.

Sementara, Syahbandar Pelabuhan Feri Internasional Batamcenter, Erik Mario Sihotang mengatakan hingga pukul 18.00 WIB, tercatat lebih dari 60000 orang meninggalkan Batam, baik Warga Negara Asing maupun Indonesia. Jumlah 6000 penumpang itu terdiri dari 5.074 penumpang tujuan Singapura dan 927 penumpang tujuan Malaysia.

“Jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah hingga jadwal pelayaran terakhir pukul 22.30 WIB,” kata Erik Minggu (29/12).

Sementara itu, jumlah penumpang yang tiba di Batam jauh lebih sedikit, hanya sekitar 3.000 orang atau setengah dari jumlah keberangkatan. Kondisi ini menunjukkan tren peningkatan arus keluar menjelang liburan akhir tahun.

“Untuk yang datang memang lebih sedikit,” imbuhnya

Menurut Syahbandar, lonjakan penumpang diperkirakan akan terjadi puncaknya pada 30 dan 31 Desember 2024. “Terutama pada tanggal 31 Desember, itu diprediksi akan menjadi hari tersibuk dengan penumpang yang meninggalkan Batam,” tambahnya.

Dijelaskannya, antrean penumpang sudah mulai terlihat di ruang tunggu keberangkatan. Ia menyebutkan, meskipun pelabuhan cukup sibuk, belum ada kendala berarti selain waktu tunggu yang sedikit lebih lama.

“Antrean penumpang di ruang tunggu lebih lama karena kapal harus bergiliran bersandar di ponton yang hanya dua. Itu saja kendalanya,” ujar Erik.

Ketua Aspabri Kepri, Surya Wijaya tak menapik banyak warga Indonesia yang memilik libur ke luar negeri, karena lebih lengkap dan murah. “Ya memang banyak yang berlibur ke luar negeri, karena lebih praktis dan murah,” imbunya.

Menurut dia, aturan di Indonesia terlalu banyak, sementara Dinas Pariwisata sendiri tak bisa mengubah aturan tersebut.

“Tiket di Indonesia antar pulau saja mahal, lalu untuk ke Indonesia ada biaya VOa, yang memang belum 100 persen gratis, itu cukup memberatkan wisman yang datang ke Indonesia, khususnya Kepri,” tegasnya. (*)

Reporter: Yashinta

spot_img

Update