batampos – Dalam sehari, ribuan Warga Negara Indonesia (WNI) berangkat ke Singapura melalui Pelabuhan Internasional Batam Center.
Hal itu dikarenakan aturan warga Kepri ataupun WNI lainnya yang berangkat ke Singapura wajib tinggal 14 hari di negara itu jika kembali ke Indonesia ingin hanya tes antigen tak dipersoalkan lagi.
”Iya, aturan itu sepertinya tak masalah lagi. Sebab tak ada yang komplain, malah makin banyak warga kita yang berangkat ke Singapura,” ujar General Manager Operasional Pelabuhan Internasional Feri Batam Center, Nika Astaga.
Mereka yang kembali dari Singapura sebelum 14 hari tinggal di negara itu juga tak mempermasalahkan saat kembali harus menjalani tes PCR yang biayanya lebih mahal dari antigen.
”Tidak ada lagi yang komplain,” kata Nika, lagi.
Ia juga menyebut, selama libur lebaran Idulfitri 1443 Hijriah, setiap hari jumlah penumpang yang datang dan pergi melalui pelabuhan itu berkisar 2.500-3.500 orang.
Pelabuhan ini pun terlihat ramai penumpang. Baik untuk penumpang yang berangkat maupun menumpang yang datang.
Nika menambahkan, saking padatnya, selama libur Lebaran, ada penambahan trip atau ekstra trip kapal dari operator.
”Total trip kapal saat ini menjadi 14 trip, dari sebelumnya 12 trip. Jadi ada 2 extra trip,” sebut Nika.
Penambahan extra trip tersebut untuk tujuan Singapura. Diakuinya, penumpang tujuan Singapura yang bersandar di Tanah Merah Singapura lebih banyak dibanding ke Malaysia.
”Rata-rata penumpang sehari lebih dari 1.000-1.700-an. Jadi kalau ditotal untuk datang dan pergi, 3.000-an penumpang. Kebanyakan penumpang tujuan Singapura,” ujar Nika.
Jumlah ini belum termasuk penumpang yang melalui pelabuhan feri Harbourbay, Nongsa, Marina, dan Sekupang.
Menurut Nika, adanya peningkatan penumpang membuat seluruh pihak yang ada di pelabuhan internasional feri tersebut juga meningkatkan pelayanan. Begitu juga dari segi keamanan.
”Ya, tentunya pelayanan ditingkatkan, karena memang jumlah penumpang meningkat,” ujar Nika.(*)
Reporter: Yashinta