Sabtu, 9 November 2024

RSHB Batam Milik Masyarakat

Berita Terkait

spot_img
Rumah Sakit Harapan Bunda, di Kelurahan Seraya, Kecamatan Batuampar, Batam, Sabtu (20/1/2017). F Suprizal Tanjung

Bunda Mandiri Group Rayakan HUT Henry dan RSHB

batampos – Bunda Mandiri Group merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Pembina Yayasan Harapan Bunda, H Henry Minit (lahir Kamis 17 Januari 1952), sekaligus HUT ke-29 Rumah Sakit Harapan Bunda (RSHB), beroperasi Minggu 17 Januari 1993) di Aula 17 kampus Institut Kesehatan Mitra Bunda (IKMB), Jalan Seraya nomor 1, Kelurahan Kampung Seraya, Kecamatan Batuampar, Batam, Sabtu (22/1/2022).

Hj Gusnawati dan H Henry Minit di masa muda. F Pribadi

Hj Gusnawati dan H Henry Minit di masa muda. F Pribadi

BACA JUGA: Toko Obat dan Praktik Bidan Menjadi Rumah Sakit Harapan Bunda

Di hari bahagia itu, Henry didampingi Ketua Yayasan Harapan Bunda, Hj Gusnawati STr Keb MKM mengatakan, ‘’RSHB milik masyarakat Batam (Kepri). Mari kita rawat, kita jaga, kita doakan RSHB,’’ kata Henry.

BACA JUGA: Ns Didi Yunaspi MKep, Wakil Rektor IKMB Batam

Saat itu mereka memberi santunan dana dan sembako kepada yatim piatu dari 5 panti asuhan (PA) di Batam. Selain diisi lucky draw dengan ratusan hadiah, acara diselingi makan bersama dengan 600-700 hadirin.

BACA JUGA: Bunda Mandiri Group Kurban 20 Sapi

Hadir saat itu, keluarga besar Mandiri Group seperti: Direktur RSHB, dr Made Tantra Wirakesuma MARS; dr Arie Vonikartika MKM; Rektor IKMB, dr H Mawardi Badar MM; Hj Masrida Mansyur; Sri Fita Nofita; H Hardizon (Son); Ade Wirman; Drs Hanafi MS; Direktur RS Agung Jakarta Selatan; BPR Harapan Bunda; Klinik Asih; Klinik Bunda; Bundo Kanduang Batam; dan lainnya.

BACA JUGA: Bunda Mandiri Group Santuni 680 Warga Batam

Menerapkan protokol kesehatan, Henry dan Gusnawati tidak ingin acara ini terlalu protokoler. Suami istri ini membuat suasana menjadi hangat dan akrab. Mereka tidak segan mendatangi, menyapa, menyalami  hadirin, tua muda, berpangkat atau tidak.

Saat memotong kue HUT, Gusnawati bergurau dengan mengatakan, ‘’Pak Haji Henry banyak disukai orang, tapi cintanya hanya untuk Gusnawati. Pak Haji Henry banyak senyum kepada orang lain, tapi hatinya hanya untuk Gusnawati,’’ sebut Gusnawati mencairkan suasana.

Gedung pun geger dengan tawa. Para staf, perawat, dokter dan hadirin terlihat terhibur di event penuh kekeluargaan tersebut.

Hiburan lain tak kalah menariknya adalah aksi panggung Henry dalam Ekspresi Langkah (EL). Di EL ini, Henry membacakan (semacam) puisi berisi kesulitan hidup, berkawan, berusaha, mencintai, menghormati, kesehatan, rezeki, prestasi, dan bersyukur kepada Allah.

Bak penyair ulung, Henry membacakan puisi itu sambil berjongkok, duduk, berbalik badan, membelakangi hadirin, berteriak, merintih, menjerit kesakitan, menangis, tertawa-tawa, tidur-tidur, bahkan berguling-guling.

Sebagian hadirin tertawa terkikik-kikik melihat aksi panggung itu. Sebagian besar mengangguk-angguk, mengerti dan memahami pesan penyair abad milenial ini. Ternyata apa yang diraih Henry saat ini tidak instant. Tidak sim salabim. Secara  halus dan bijak, Henry menceritakan kepada keluarga Bunda Mandiri Group dan hadirin, semua keberhasilan ini, memerlukan perjuangan. Kadang terjatuh, terhempas, terhimpit, sakit, dihina, dijegal, ditertawakan, dicaci, diejek, orang iri, orang dengki, banyak tangis sadikit tawa. Kalian jangan cengeng. Pantang mundur. Kompak, jaga kebersamaan, berkawan, berderma, bersedekah, berdoa terus kepada Allah SWT. Kalian harus rajin. Jaga dan rawat Bunda Mandiri Group ini.

‘’Tetap bersyukur. Rendah hati. Jangan merasa tinggi. Tetap berbuat baik. RSHB untuk masyarakat Kepri. Masyarakat miskin berobat gratis. Tapi jangan pura-pura miskin. Tak baik. Obat kita beli. Mualaf mau berkhitan (sunat) gratis,’’ papar Henry.

Tak hanya bisa bercerita tentang kebaikan. Henry dan Gusnawati di event ini mengundang, mendatangkan orang dituakan, orang-orang berjasa membantu usaha dan perjuangan mereka. (*)

Repoter: Suprizal Tanjung

spot_img

Update