batampos – Musim pancaroba dengan pola cuaca yang tak menentu ini perlu diwaspadai oleh masyarakat Batam dari serangan penyakit demam berdarah dangue (DBD). Hujan dan panas yang berjalan seiringan ini memicu suburnya perkembangan biakan nyamuk termasuk nyamuk aedes aegepty yang menjadi sumber penyakit DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi minta masyarakat untuk waspada dengan ketat menjaga kebersihan lingkungan dari genangan air.
“Trendnya akan meningkat kalau musim seperti ini. Perlu diwaspadai dengan ketat menjalani pola hidup sehat dimanapun berada, ” kata Didi.
Data yang diterima dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), tiga bulan pertama di tahun 2024 ini sedikitnya sudah ada 15 pasien yang ditangani di sana. Satu orang pasien diantaranya meninggal dunia di bulan Januari lalu. Pasien yang meninggal ini dari kecamatan Seibeduk.
“Cukup banyak dan biasanya memang seperti itu di musim seperti ini. Perlu kewaspadaan kita semua, ” ujar Humas RSUD Embung Fatimah Batam di Batuaji, Rabu (24/4).
Pasien DBD yang berobat ke RSUD ini beragam mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia dan didominasi pasien dan anak-anak. Pasien yang meninggal dunia bahkan masih berusia lima tahun.
“Jaga kebersihan rumah dan lingkungan dengan pola tiga M Plus (menguras bak penampungan air, mengubur barang bekas yang bisa menimbun air dan menutup wadah tampungan air serta penggunaan alat untuk menghindari sengatan nyamuk). Orangtua harus perhatikan betul kesehatan anaknya di rumah, ” ujar Elin. (*)
Reporter: Eusebius Sara