Kamis, 28 November 2024
spot_img

Sampah dan Banjir PR Wali Kota Baru

Berita Terkait

spot_img
Pjs Wali Kota Batam, Andi Agung.

batampos – Andi Agung resmi mengakhiri jabatannya sebagai Pjs Wali Kota Batam, Sabtu (23/11). Selama dua bulan dia memimpin Batam, ada berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Batam. Beberapa persoalan tersebut, kata Andi Agung, akan disampaikan ke Wali Kota Batam yang baru.

Dari sekian banyak persoalan di Batam, terdapat dua masalah mendasar yang sangat dirasakan masyarakat, yaitu sampah dan banjir. Kedua masalah ini perlu segera dicarikan solusinya.


“Permasalahan yang disampaikan kepada kami, seperti sampah dan banjir, sudah kami catat. Kami optimistis, di bawah kepemimpinan Wali Kota Batam yang baru, pembangunan Kota Batam, baik dari segi infrastruktur maupun pengembangan SDM, akan terus dipacu,” ujar Andi Agung.

Terkait persoalan sampah, Andi Agung sebelumnya menyampaikan komitmennya untuk mengawal pengadaan armada sampah baru melalui APBD 2025.

Ia mengakui, bahwa armada pengangkut sampah di Batam saat ini sangat tidak layak dan membutuhkan peremajaan. Pengaduan mengenai armada ini sering kali muncul di media sosial.

“Kritik masyarakat melalui media sosial menjadi perhatian pemerintah dalam menyelesaikan persoalan ini. Jangan biarkan masyarakat kecewa dengan kondisi armada yang sudah jauh dari kata layak,” katanya.

Menurutnya, pengadaan armada baru sudah masuk dalam rencana APBD 2025. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam telah mengusulkan anggaran sekitar Rp16 miliar untuk pembelian armada tersebut.

Sementara itu, terkait banjir, Andi mengatakan bahwa salah satu penyebab utamanya adalah saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang lebih serius.

Sejak masa kepemimpinannya, beberapa drainase telah dinormalisasi, salah satunya di Simpang Kepri Mall. Lokasi tersebut sebelumnya mengalami penyumbatan, namun kini sudah mulai berfungsi kembali.

“Ada beberapa drainase yang tidak dibersihkan selama bertahun-tahun sehingga sampah menumpuk dan menyumbat aliran air. Salah satu upaya yang kami galakkan adalah gotong royong,” ujarnya.

Gotong royong tersebut bertujuan untuk membersihkan saluran drainase yang sudah lama tertutup sampah.

Hujan deras yang mengguyur kota Batam dan buruknya sistem drainase mengakibatkan sejumlah ruas jalan banjir, seperti yang terlihat di Jalan Raja Isa Batamcenter ini, Senin (14/10). Foto: Cecep Mulyan/Batam Pos

Andi juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan pusat untuk memastikan keberlanjutan pembangunan. Menurutnya, salah satu kunci utama untuk memajukan Batam adalah memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar berdampak langsung pada percepatan pembangunan.

“Batam harus terus memacu PAD. Jika PAD semakin besar, pembangunan akan berjalan lebih cepat. Dengan sinergi yang baik, bantuan dari pusat akan terus mengalir untuk mendukung kemajuan daerah,” katanya.

Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah perlu meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat, mengingat keterbatasan dana daerah.

Tugas besar kini menanti pemimpin baru Kota Batam. Andi berharap Wali Kota Batam yang baru dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi kota ini dengan solusi yang tepat dan inovatif demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta keberlanjutan pembangunan. (*)

spot_img

Update