Rabu, 9 Oktober 2024

Sampah Rumah Tangga Menghambat Aliran Air di Drainase Induk Belakang Kantor Kelurahan Buliang

Berita Terkait

spot_img
Screenshot 20241009 142523
Drainase induk belakang kantor kelurahan Buliang yang tersumbat sampah dan material tanah. Foto: Eusebius Sara/ Batam Pos

batampos – Banjir masih terjadi di sejumlah ruas jalan dan pemukiman di Batuaji dan Sagulung. Seperti yang diberitakan sebelumnya penyebab banjir adalah sistem drainase yang bermasalah.

Pantauan di lapangan permasalahan drainase yang paling mendominasi ialah sampah dan semak belukar. Banyak drainase induk yang sudah dilebarkan oleh pemerintah melalui program normalisasi drainase kini kembali tersumbat sampah dan material tanah.

Lambat laun sumbatan ini ditumbuhi semak belukar yang mempersempit aliran air. Saat hujan deras air tak bisa mengalir lancar sehingga meluap dan membanjiri jalan raya ataupun pemukiman warga.

Inilah yang terjadi di drainase induk belakang kantor kelurahan Buliang atau sebelum perumahan Kodim. Drainase ini sudah berulang kali dibersihkan dan dilebarkan namun tetap bermasalah. Sampah dan materi tanah yang ditumbuhi semak belukar mempersempit alur drainase besar ini. Aliran air jadinya terhambat.

“Kalau hujan deras dan lama, air tetap naik dan banjir, ” kata Sumarno, warga di sekitar kantor kelurahan Buliang.

Kondisi ini diperparah lagi dengan bangunan pemukiman yang memakan bagian drainase dan juga instalasi pipa dan kabel yang melintang di dalam drainase. Sampah tersangkut yang membendung aliran air.

“Entah dari mana-mana sampah ini. Kemarin menumpuk banyak di pinggir drainase ini. Sebagian sudah angkut dan dibakar, tapi tetap juga menumpuk. Sudah banyak yang masuk ke drainase terbawa arus, ” kata Siswono, warga perumahan Kodim.

Secara umum situasi drainase induk di Batuaji dan Sagulung kembali bermasalah karena persoalan sampah ini. Sungai Seilangkai dan kaveling Nato juga demikian kondisinya. Sampah dan material tanah sudah cukup banyak di dalam sungai tersebut.

Camat Sagulung M Hafiz Rozie sebelumnya telah menekankan masyarakat untuk tertib dengan sampah masing-masing. Masyarakat tak perlu lagi buang sampah ke pinggir jalan atau alur sungai dan drainase sebab armada pengangkutan sampah sudah mencukupi. Sampah ditaruh di tong sampah depan rumah dan akan rutin diangkut oleh armada pengangkut sampah kecamatan ke lokasi TPS.

“Pemerintah juga sudah berupaya keras mengatasi masalah banjir ini. Mari kita dukung dengan jaga lingkungan kita. Tertib buang sampah itu penting. Kalau sampah sumbat drainase dan banjir kan kita juga yang repot sendiri, ” imbau Hafiz. (*)

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Update