batampos – Satgas Stunting Kota Batam mengidentifikasi sejumlah anak di Kecamatan Batuaji yang mengalami stunting dan gizi buruk. Anak-anak tersebut telah dirujuk ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kegiatan monitoring ini merupakan bagian dari upaya mendukung target nasional untuk menurunkan angka stunting di Indonesia di bawah 14 persen pada tahun 2024.
“Kemarin kami mengidentifkasi di Batuaji, lalu berkoordinasi dengan berbagai fasilitas kesehatan di Batam guna memastikan perawatan optimal bagi balita berisiko stunting,” kata Koordinator Satgas Stunting, Nila Dasmini Indriani, Jumat (27/9).
Nila menjelaskan, langkah skrining menyeluruh telah dilakukan, dan jika ditemukan indikasi stunting, anak-anak akan dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
Baca Juga: Sering Hujan, Sampah Pinggir Jalan Mulai Membusuk dan Tebarkan Ancaman Penyakit
“Setelah dilakukan skrining, jika ditemukan indikasi stunting, maka akan dilakukan rujukan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lanjutan,” tambahnya.
Pihaknya menekankan pentingnya intervensi dini guna mencegah stunting berkepanjangan, yang berdampak pada pertumbuhan anak di masa depan. Satgas juga memberikan edukasi kepada orang tua tentang pola makan sehat dan gizi seimbang.
“Selain memberikan perawatan medis, kami juga terus memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang,” ujarnya.
Pemerintah Kota Batam berkomitmen menurunkan angka stunting melalui pemantauan rutin dan intervensi gizi. “Penanganan stunting adalah tanggung jawab bersama. Masyarakat harus aktif menjaga kesehatan anak-anak,” ujarnya.
Baca Juga: 63 Ribu Warga Batam Terima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan Melalui Bankesda
Berbagai program telah digulirkan, termasuk penyuluhan gizi dan peningkatan akses layanan kesehatan untuk ibu hamil dan balita.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mendukung program pemerintah demi mewujudkan generasi Batam yang sehat dan produktif,” tutupnya. (*)
Reporter: Azis Maulana