batampos.co.id – Pemerintah Kota Batam berupaya mengoptimalkan serapan anggaran di satu bulan menjelang penghujung tahun ini. Hingga kini serapan anggaran baru mencapai 70 persen. Berbagai proyek fisik sudah hampir mencapai finalisasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid mengatakan, optimalisasi capaian pendapatan asli daerah masih terus dilakukan. Untuk serapan anggaran, menurutnya tergantung dari anggaran yang tersedia. “Ya kalau ada uang pasti semua bisa 100 persen. Hanya saya sekarang uangnya tak ada. Defisit sudah didepan mata dan angkanya tidak sedikit,” sebutnya, Rabu (24/11/2021).
Menurut Jefridin, perkiraan defisit mencapai Rp 80 miliar dari target APBD-P. Hal ini disebabkan belum maksimalnya pemulihan ekonomi Batam karena masih dalam lingkaran pandemi Covid-19. Untuk itu, upaya yang bisa dilakukan adalah memaksimalkan dinas penghasil dan sumber-sumber PAD lainnya.
Disinggung mengenai tunda bayar akibat defisit yang terjadi, Jefridin mengungkapkan kemungkinan ada, namun pihaknya belum mengetahui detail dan besar tunda bayar yang akan dilakukan nantinya.
“Nanti Pak Wali yang akan mengambil kebijakan. Nanti masing-masing OPD akan melaporkan terkait pekerjaan mereka, dan akan dibahas bersama terkait tunda bayar ini. Paling tidak awal Desember ini bisa dilihat,” bebernya.
Berdasarkan siependa.batam.go.id untuk capaian pajak sudah berada di angka Rp 699 miliar atau sudah 73 persen dari target Rp 945 miliar. Sementara untuk retribusi daerah sudah tercapai Rp 86 miliar dari angka Rp 127 miliar.
“Sudah di atas 50 persen yang tercapai. Masih ada waktu untuk memaksimalkan pendapatan ini,” sebut Azman.
Sementara untuk APBD-P realisasi berada di angka Rp 1.4 triliun dari target Rp 2.9 triliun. Azman menambahkan tingginya target yang diminta tahun depan, membuat semua pihak harus bekerja keras. “Semoga membaik dan terus membaik. Agar bisa lebih maksimal hasilnya dari pada tahun ini,” tutupnya. (*)
Reporter: Yulitavia
