batampos – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk sekolah dasar (SD) akan dibuka secara resmi pada 3 Juni mendatang secara daring. Namun ada kabar kembira, bagi calon pesera didik baru yang mendaftar lewat jalur afirmasi (keluarga tak mampu, red) dan prestasi, jika tak lolos, maka masih diberi kesempatan mendaftar lewat jalur zonasi yang kuotanya lebih banyak.
“Iya, ada evaluasi yang dilakukan pada PPDB tahun ini. Pendaftaran jalur afirmasi dan prestasi disejalankan, sehingga langsung diumumkan. Jadi kalau ada yang tak lulus, maka masih ada kesempatan mendaftar di jalur zonasi. Kalau tahun lalu tak bisa,” ujar kepala Disdik Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, kepada Batam Pos, Sabtu (25/5).
Ia juga menyebutkan, mekanisme PPDB tahun ini pada dasarnya tetap sama dengan regulasi tahun lalu. Calon siswa boleh memilih dua sekolah sekaligus dan bisa memilih tiga jalur, yakni zonasi, afirmasi (prestasi), dan perpindahan orangtua.
Baca Juga: Ribut di Punggur, 4 Driver Online Terluka
“Yang kita evaluasi dan terapkan tahun ini ya itu tadi, yang Pendaftaran jalur afirmasi-prestasi disejalankan dan diumumkan lebih awal, sehingga kalau adayang tak tertampung masih bisa daftar lewat jalur zonasi atau lainnya,” ujar Tri, lagi.
Ia menyebutkan, untuk jenjang SD Negeri, kuota zonasi masih 80 persen, kuota afirmasi-prestasi 15 persen, dan kuota perpindahan orangtua 5 persen.
Berdasarkan jadwal PPDB, jalur afirmasi-prestasi pendaftaran dimulai 3-7 Juni 2024. “Pengumumannya langsung pada 8 Juni 2024,” ujarnya.
Sedangkan jalur zonasi dan perpindahan orang tua pendaftaran dimulai 10 – 15 Juni 2024. Pengumuman jalur zonasi dan perpindahan orang tua 19 Juni 2024. Daftar ulang 20-22 Juni 2024.
Baca Juga: Pencaker Sulit Dapat Kerja, DPRD Minta Disnaker Perbanyak Pelatihan Sesuai Kebutuhan Industri
Jumlah sekolah yang menjadi peserta PPDB daring tersebar di sembilan kecamatan di perkotaan atau mainland. Tri menyebutkan, terdapat 95 sekolah di perkotaan dan secara keseluruhan ada 145 SDN di 12 kecamatan di Kota Batam.
Tahun ini rombongan belajar (Rombel) terdiri dari 348 rombel. Jumlah daya tampung di PPDB tahun ajaran 2024/2025 hanya 12.528 siswa.
Kebutuhan siswa berdasarkan kuota yang diatur oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan RISTEK yaitu afirmasi 15 persen atau 1.879 siswa, jalur zonasi sebanyak 80 persen atau 10.023 siswa, dan jalur perpindahan 5 persen atau 626 siswa.
“Ini masih mengacu pada aturan dengan kapasitas maksimal 36 orang per kelas,” sebutnya.
Baca Juga: Masih Jauh Dari standar, Pembenahan Pelabuhan Pelni Belum Ada Kejelasan
Sementara itu, untuk jenjang SMPN jalur Afirmasi dan Prestasi Pendaftarannya dimulai Kamis 20 sampai Senin 24 Juni 2024. Pengumuman jalur afirmasi dan jalur prestasi Selasa 25 Juni 2024.
Jalur Zonasi dan Perpindahan Orang Tua Pendaftaran dimulai Rabu 26 Juni sampai Senin 1 Juli 2024. Pengumuman Jalur Zonasi dan Perpindahan Orang Tua Selasa 2 Juli 2024. Daftar ulang Rabu 3 sampai Jum’at 5 Juli 2024
Jumlah sekolah peserta PPDB online di 9 Kecamatan terdapat 45 sekolah, dari total keseluruhan 65 sekolah. Jumlah rombongan belajar untuk PPDB Online (Rombel) ada 326 rombel.
Jumlah Daya Tampung Siswa PPDB Online yaitu 13.040 siswa dengan rincian, afirmasi 15 persen atau 1.956 siswa, prestasi 30 persen atau 3.912 siswa, zonasi 50 persen atau 6.520 siswa, dan perpindahan 5 persen atau 652 siswa.
Baca Juga: Jalan Laksamana Bintan Depan Kawasan Industri Rusak Parah
“Kapasitas per kelas 40 siswa. Ini kami usulkan kepada pimpinan, sebagai langkah antisipasi membludaknya pendaftaran ke sekolah negeri,” ujar Tri.
Tri mengakui, dengan 40 siswa per kelas memang akan membuat ruang kelas menjadi padat dan penuh sesak. Namun, langkah tersebut terpaksa diambil agar semua bisa tertampung.
“Makanya tetap kami imbau kepada orangtua yang mampu mendaftarkan anaknya di sekolah swasta. Karena mutu pendidikan juga bagus, dan ruang kelas lebih lapang,” tutupnya.
Khawatir Tak Dapat Siswa
Sementara itu, anggota DPRD Kota Batam, Muhammad Mustofa menjelaskan, mendekati musim PPDB ada kekhawatiran sekolah swasta tidak kebagian murid.
Hal ini bisa menyebabkan sekolah kekurangan hingga tutup operasional. Seperti di daerah pemilihan (dapil) di Sagulung, tahun lalu beberapa sekolah tutup karena sepi peminat.
“Ini polemik, di tengah euforia PPDB sekolah negeri yang membludak ada sekolah swasta yang gigit jari,” kata dia.
Persoalan menahun ini, kata Mustofa, masih belum ada solusinya. Satuan pendidikan yang sepi peminat ini harus menjadi perhatian dari pemerintah.
“Meskipun mereka diberikan waktu menerima siswa lebih awal, nyatanya sekolah tersebut tetap sepi dan akhirnya tutup beroperasi,” Mustofa menerangkan.
Kondisi sekolah negeri juga tidak kalah memprihatinkan, pasalnya satu kelas diisi 36 hingga 40 siswa. Jumlah ini dinilai sangat tidak efisien. Konsentrasi murid dan guru juga terganggu karena padatnya isi ruang kelas.
“Sudah pasti akan berpengaruh pada kualitas peserta didik yang dihasilkan. Di satu sisi minat orangtua ke negeri tak terhindarkan. Pemikiran sekolah gratis masih terus menjadi alasan sekolah negeri lebih digemari ketimbang sekolah swasta,” ungkapnya.
Hal ini ditambah lagi Batam kekurangan guru yang jumlahnya mencapai 900 orang. Hal ini juga menjadi catatan wajah pendidikan di Batam. Ia berharap meskipun sekolah negeri menjadi tumpuan orangtua di Batam, kenyamanan siswa juga harus menjadi perhatian bagi bersama.
“Sehingga bisa tercipta sistem pendidikan yang baik dan lebih baik lagi. Karena mereka adalah sumber daya manusia yang akan menjadi generasi emas di 20245 mendatang,” tutupnya. (*)
Reporter : YULITAVIA