batampos – Kawan-kawan pembaca Batam Pos di Batu Besar dan Nongsa ada yang yang kesulitan dapat aliran air bersih beberapa hari belakangan ini. Mereka bahkan harus memanfaatkan air kubangan untuk memenuhi kebutuhan. Terakhir saat hujan deras turun mereka pun menampung air dengan berbagai wadah. Kok bisa?!
Batam Pos mencari tahu kepada Corcomm SPAM Batam. Ginda, Corcomm SPAM Batam menjelaskan sebab musabab krisis air itu adalah proses pemasangan alat yang disebut Variable Speed Drive (VSD). Alat ini tiba di Batam pada hari Minggu, Minggu malam pekerjaan pemasangan dilakukan. Pukul 22.10 wib selesai terpasang.
VSD, secara sederhana adalah alat esential yang berfungsi untuk mengatur dan mengontrol arus energi dari sumber listrik ke mesin mesin pompa yangg menghasilkan tekanan untuk distribusi air ke pelanggan.
“Selesai pengerjaan, air segera dialirkan,” imbuh Ginda, Corcomm SPAM Batam.
Hanya saja air bukan seperti listrik, yang kala dinyalakan dari pangkal hingga ujung langsung terlairi. Air adalah benda bergerak. Saat pipa dialiri air, air mengalir jengkal demi jengkal. Di pangkal pelanggan membuka kran, hingga akhirnya yang di ujung harus bersabar untuk segera mendapat aliran air.
Air yang dilairkan adalah bersumber dari DAM Duriangkang melalui jalur Punggur. DAM Duriangkang yang memiliki kapasaitas produksi 2.200 liter per detik yang menjadi jantung sumber air bersih kota Batam. Pipa yang dilewati adalah pipa sejurus dengan Punggur, bukan dari dam Nongsa yang kini berproduksi dengan kapasitas 60 liter per detik.
Kebayang kan… jauhnya pipa yang harus dilewati air hingga bisa mencapai lokasi kawan-kawan di kawasan Batu Besar.
Corcomm SPAM Batam memastikan pihaknya berproses menormalisasi suplai air secara bertahap. (*)