batampos – Krisis pasokan air bersih juga dialami masyarakat RW 19, Perumahan Rhabayu Regency, Kelurahan Tanjungriau, Kecamatan Sekupang. Sudah sebulan ini air ngadat.
Pasokan air yang mulanya hanya mengalir di malam hari dengan volume yang kecil, kini berhenti total. Ribuan kepala keluarga di sana dalam kondisi sulit karena sudah tiga hari ini stok air habis total.
Ibu-ibu yang sudah tak tahan dengan tumpukan pakaian dan piring kotor akhirnya keluar melakukan aksi di rumah perangkat RT masing-masing agar kesusahan pasokan air bersih ini diteruskan dan direspon oleh pihak pengelolah pasokan air bersih.
Baca Juga: Tekan Tunggakan, Bapenda Kepri Gelar Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Hingga 50 Persen
“Anak ke sekolah, suami kerja tak mandi pagi ini. Pakaian dan piring kotor sudah menumpuk. Air sama sekali tak ada,” ujar Anita, ibu rumah tangga di Perumahan Rhabayu Regency.
Ketua RT 01 /RW 19 Aswardi membenarkan krisis air yang sudah cukup lama terjadi itu. Masyarakat sudah benar menderita karena persoalan ini.
“Kita minta ke pak wali kota dan kepala BP Batam untuk segera tanggapi persoalan ini. Kasian masyarakat di sini sudah benar-benar kewalahan dengan masalah air ini,” ujar Aswardi.
Baca Juga:Â Ganggu Lokasi Resapan Air dan Sungai, Proyek Pengembangan Marina Semakin Mengkhawatirkan
Lurah Tanjungriau Syamsuddin yang menerima keluhan masyarakat ini mengaku sudah koordinasi dengan pihak pengelolah air bersih di Batam dalam hal ini PT Air Batam Hilir (ABH) untuk segera mengatasi persoalan ini.
“Kita sudah koordinasi dan berharap ini segera diatasi. Memang lagi ada instalasi pipa, namun besar harapan masyarakat ya air tetap tak ngadat,” ujar Syamsuddin.
Humas PT ABH Ginda Alamsyah saat dikonfirmasi mengaku akan segera mengatasi masalah ini dengan kembali mengecek dan memperhatikan suplai air yang merata ke pemukiman warga di wilayah Marina. (*)
Reporter: Eusebius Sara