batampos – Salah satu perusahaan besar di Batam PT Batam Bersatu Appereal (BBA) yang berlokasi di Tunas, Batamcenter, Kota Batam akan segera menutup operasionalnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan informasi mengenai rencana berakhirnya operasional PT BBA ini sudah didapatkan.
Ia menyebutkan informasi yang diterima jumlah karyawan yang akan menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 1.200 karyawan. Sebelumnya perusahaan garmen ini juga sudah melakukan pengurangan jumlah karyawan tahun lalu.
Baca Juga:Â Dampak Ekonomi Global, Satu Perusahan Garmen di Batam Tutup Operasional
“Saat ini perusahaan dalam penyelesaian hak-hak karyawan. Sehingga ketika berhenti beroperasi tidak ada masalah yang timbul,” sebutnya.
Menurutnya, tutupnya perusahaan, sudah pasti akan berdampak terhadap angka pengangguran di Batam. Kendati demikian ia berharap dalam waktu dekat ini, ada perusahaan baru yang bisa menggantikan perusahaan tersebut.
“Itu yang kami harapkan. Biar cepat ada serapan tenaga kerja kembali,” sebut Rudi.
Sementara itu, salah seorang manajemen perusahaan yang tidak mau disebutkan namanya mengkonfirmasi rencana penutupan operasional perusahaan yang bergerak di bidang garmen tersebut.
Baca Juga:Â Kemudahan Perizinan Dorong Investasi Tumbuh Positif di Batam
“Iya, benar. Karena bisnis garmen tengah tidak baik-baik saja. Sehingga penutupan operasional adalah cara terbaik untuk saat ini,” ujarnya.
Mengenai pemenuhan hak karyawan, ia menjelaskan dijalankan sesuai dengan mekanisme dan aturan ketenagakerjaan yang berlaku. Semua hak karyawan akan dipenuhi, sama hal dengan proses PHK yang sebelumnya sudah terjadi di tahun 2023 lalu.
“Ada mekanisme. Semua kami jalankan sesuai aturan. Tidak ada masalah itu terkait hal karyawan. Karena bisnis garmen ini lagi hancur-hancurnya. Jadi turut berdampak terhadap perusahaan kami,” ungkapnya. (*)
Reporter: Yulitavia