batampos – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Mukakuning Rempang Batam mengungkapkan, Kawasan Seilangkai adalah habitat alami buaya muara. Hal itu disampaikan oleh Kepala Resort BKSDA Mukakuning Rempang Batam, Yon Romby Sihotang.
Ia mengatakan, buaya muara sudah lebih dahulu di Seilangkai, sebelum kawasan itu dijadikan kawasan permukiman. Diperkirakan masih banyak buaya liar berkeliaran di kawasan tersebut.
Demi mencegah konflik antara buaya dan manusia, Yon menyarankan dipasangnya pagar pembatas bertingkat antara permukiman dengan habitat para buaya. ”Hal ini diharapkan dapat meminimalisir konflik dan interaksi antara manusia dan buaya di masa depan,” kata Romby.
Romby mengatakan, meskipun BKSDA menangkap dua ekor anak buaya muara, Jumat (19/4) lalu. Namun, diperkirakan masih banyak buaya muara lainnya hidup di kawasan tersebut.
Hal ini diperkuat dengan informasi masyarakat. ”Masih ada beberapa ekor buaya berkeliaran di kawasan tersebut,” tutur Romby.
Demi meminimalisir konflik antara buaya dan manusia. Tim gabungan, kata Romby akan terus menyisiri kawasan Seilangkai hingga menuju ke Pantai Dapur 12, Sagulung. “BKSDA berencana untuk berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.
Ia mengatakan, evakuasi buaya yang hidup di kawasan permukiman ini adalah upaya terakhir yang dilakukan BKSDA. Sebab, sebelumnya BKSDA sudah melakukan edukasi ke masyarakat. (*)