batampos– Sejumlah orang tua di Batam mengeluhkan anak-anaknya mengalami gatal mirip biang keringat di sekujur tubuh. Penyakit tersebut diakui sangat mudah menular dan bahkan ada yang menyebutkan ini dampak virus flu singapura.
“Di sekolah anak saya juga banyak yang kena sampai ke wajah. Kita gak tau apakah ini termasuk flu singapura, ” kata Andi warga Batam Kota, Jumat (20/10).
Ia menyebutkan, penularannya pun dinilai sangat cepat ke anggota keluarga lainnya. Awalnya anak kedua yang terkena penyakit ini, lalu pindah ke anak pertama dan sekarang istrinya. “Kabarnya kalau kena flu Singapura efeknya gitu. Kita juga sudah coba bawa berobat tapi belum sembuh, ” tuturnya.
Hal senada juga dikatakan Ali warga Batuaji. Ia mengaku anaknya sudah hampir satu bulan mengalami gejala seperti ini. Gatal-gatal di sekujur tubuh bahkan sampai ke bagian kepala. “Udah bawa ke dokter berobat tiga kali tak sembuh juga. Kata dokternya memang gejala flu singapura, ” ungkap Ali.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi mengatakan, flu Singapura adalah penyakit infeksi virus yang menyebabkan timbulnya sariawan di mulut dan luka lepuh di kulit. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai penyakit pada tangan, kaki, dan mulut (hand, foot, and mouth disease).
BACA JUGA:Â Dinkes Catat Ada 192 Kasus Flu Singapura di Batam, Ini Gejalanya
Flu Singapura atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) adalah penyakit yang mudah menular dan sering menyerang anak-anak usia 5–10 tahun. Walau lebih sering menyerang anak-anak, flu Singapura juga bisa menyerang orang dewasa.
Penderita flu Singapura bisa mengalami beberapa keluhan seperti demam, sakit tenggorokan, sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi, hilang nafsu makan, ruam merah yang tidak terasa gatal, terkadang disertai lepuhan di telapak tangan, telapak kaki dan bokong dan batuk.
“Terkait keluhan warga ini masih melakukan penyelidikan epidemiologi bersama tim Dinkes Batam, ” ujar Didi.
Pada sebagian besar kasus flu Singapura ini tidak membutuhkan pengobatan khusus karena gejala akan mereda setelah 7–10 hari. Pasien dianjurkan untuk minum air es atau makan es krim guna membantu mengurangi peradangan, serta banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
“Jadi flu Singapura sebenarnya bisa hilang sendiri. Paling penting menjaga daya tahan tubuh, hindari kontak langsung, karena penularan berasal dari cairan yang berasal dari lesi dan mulut. Selain itu pemberian obat penurun demam dapat dilakukan untuk meredakan gejalanya,” ungkap Didi.
Sebelumnya, berdasarkan data Dinkes Batam hingga pekan ke 36 ini ada 192 kasus flu singapura di Batam. Kasus terbanyak ditangani di Rumah Sakit Awal Bros yakni sebanyak 82 kasus. Lalu Puskesmas Sungai Panas 17 kasus, Puskesmas Tanjung Buntung 10 kasus dan Puskesmas Tiban Baru dan Puskesmas Tiban Mentarau masing-masing sembilan kasus flu singapura.
Selain itu ada juga di Rumah Sakit Embung Fatimah sebanyak delapan kasus, Puskesmas Sambau lima kasus, Puskesmas Pancur dan Puskesmas Lubukbaja masing-masing tiga kasus. Lalu Puskesmas Belakang Padang, Sungai Langkai, Kabil, dan Puskesmas Sekupang masing-masing dua kasus serta Puskesmas Baloi Permai dan Bulang masing-masing 1 kasus.
“Hampir seluruh pasien flu singapura ini rawat jalan, ” pungkasnya. (*)
reporter: rengga