batampos– Prostitusi anak di aplikasi kencan online semakin banyak. Bahkan, di aplikasi MiChat, beberapa akun menawarkan anak di bawag umur.
Pantauan di aplikasi tersebut tersedia 3 akun yang menuliskan biodata anak di bawah umur dengan usia 16 dan 17 tahun.
“Usia 17 tahun. Masih sekolah kelas 1 SMA,” ujar salah seorang akun berinisial PT, kemarin.
PT mengaku berdomisili di Tiban Kampung, Sekupang. Untuk sekali berkencan, ia meminta tarif Rp 500 ribu.
BACA JUGA: Pelajar Batam ‘Dijual’ Lewat Aplikasi Michat
“Itu sudah sama hotel. Hotelnya di Nagoya, hotelnya perjam,” katanya.
Ia mengaku hanya sesekali melayani pria hidung belang. Rencananya, uang hasil kencan tersebut digunakan untuk kebutuhannya.
“Malam gak bisa. Karena masih tinggal sama orang tua,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan pemilik akun lainnya, DN, 16 tahun. Untuk sekali kencan ia meminta bayaran Rp 1 juta.
“Sekali kencan sejuta. Udah nett (harga tidak bisa ditawar),” ujar DN yang mengaku berdomisili di kawasan Batuaji ini.
Untuk kencan, DN meminta tamunya menunjukkan hotel atau foto kunci kamar. Ia mengaku akan menuju hotel bersama rekannya seorang pria.
“Ada teman yang ngantar pakai motor. Nanti bisa gak beliin rokok sekalian buat dia (rekan DN),” katanya.
DN merupakan remaja putus sekolah dan tinggal bersama orangtua. Sehingga ia hanya memiliki waktu yang terbatas untuk melayani tamu.
“Hotelnya jangan yang di sini (Batuaji), Nagoya aja. Kalau malam (melayani tamu) gak bisa, siang sampai sore bisa,” ungkapnya. (*)
Reporter: Yofi Y